Baghdad, 12 Jumadil Akhir 1436/1 April 2015 (MINA) – Perdana Menteri Irak mengumumkan, pasukan militer negaranya dan kelompok sekutu telah mengusir pasukan Islamic State atau ISIS dari pusat kota Tikrit setelah serangan militer selama sebulan.
Dalam sebuah pernyataan Selasa (31/3), Perdana Menteri Haider Al-Abadi mengatakan, pasukan telah merebut kembali lingkungan di tepi selatan dan barat Tikrit, bergerak untuk mengontrol seluruh kota.
Ia memuji “pembebasan Tikrit”, ucapan selamat diperuntukkan pasukan yang mengambil bagian dalam pertempuran, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Juru Bicara Perdana Menteri, Rafid Jaboori mengatakan kepada kantor berita AFP, pasukan Irak mencapai pusat Tikrit, mengibarkan bendera Irak dan kini membersihkan kota.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pasukan keamanan dan pejuang paramiliter merebut kembali markas gubernur dan rumah sakit utama yang sebelumnya diduduki ISIS.
Namun perjuangan untuk mendapatkan kontrol penuh di kota mantan penguasa Saddam Hussein itu terus dilakukan, sebab ISIS masih menguasai beberapa lingkungan. Pertempuran jalanan berkecamuk Selasa sore.
Wartawan Reuters yang bepergian bersama polisi, melewati rumah-rumah yang rusak oleh terjangan peluru, mortir dan roket, serta lima atau enam mayat yang diduga kuat ISIS.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan bisa mengkonfirmasi pasukan keamanan Irak maju ke Tikrit membebaskan pusat kota serta bagian lainnya dari ISIS.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Tikrit yang merupakan ibukota provinsi Salahuddin, Juni tahun lalu dikuasai kelompok ISIS.
Hari itu juga, kelompok-kelompok Syiah bersenjata kembali ke pertempuran untuk membantu pasukan Irak setelah menangguhkan operasinya Kamis lalu, ketika serangan udara pimpinan AS diminta oleh Perdana Menteri Abadi untuk menyerang ISIS.
Pemerintah AS yang tidak percaya dengan pasukan Syiah pro-Iran, telah mencari cara untuk berpartisipasi dalam pertempuran Tikrit tanpa mengakui bekerja sama dengan pasukan yang didukung oleh Teheran. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata