Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Ahad (27/9) menyatakan mendukung penuh Azerbaijan dan mengecam Armenia, setelah terjadi pertempuran sengit di wilayah Nagorny Karabakh yang disengketakan.
Bentrokan terburuk sejak 2016 itu terjadi pada hari Ahad tersebut antara musuh bebuyutan Azerbaijan dan Armenia yang telah terikat dalam sengketa wilayah atas Nagorny Karabakh selama beberapa dekade, demikian dikutip dari Nahar Net.
Turki adalah sekutu utama Azerbaijan dengan ikatan budaya dan bahasa yang erat.
Sementara itu, Ankara tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Armenia karena perselisihan mengenai pembunuhan massal orang-orang Armenia di masa Kekaisaran Ottoman, yang menurut Armenia adalah genosida.
Baca Juga: Serikat Pekerja di Pelabuhan Swedia Ancam Blokade Peralatan Militer dari atau Menuju Israel
“Rakyat Turki akan mendukung saudara-saudara Azerbaijan kami dengan segala cara kami seperti biasa,” cuit Presiden Erdogan.
Dia menuduh Armenia “menjadi ancaman terbesar di kawasan itu bagi perdamaian dan stabilitas” dan mengkritik komunitas internasional karena gagal memberikan “reaksi yang diperlukan dan cukup” terhadap “agresi” Armenia.
Erdogan juga mengatakan, dia menelepon Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan menyatakan dukungannya.
“Hambatan terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Kaukasus adalah agresi Armenia. Mereka harus menghentikan agresi yang akan membuat kawasan itu terbakar,” kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Jenderal Israel Terancam Ditangkap karena Perlakukan Warga Palestina Seperti Binatang
Juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin “dengan keras” mengutuk bentrokan itu dan mengatakan Armenia “sekali lagi melanggar hukum internasional.” (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ukraina Tangkap Tentara Korea Utara di Perbatasan