Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai Shalat Jenazah, Ketua AWG dan Presidium MER-C Kunjungi Rumah Duka Ismail Haniyeh 

Arina Islami Editor : Zaenal Muttaqin - Jumat, 2 Agustus 2024 - 19:48 WIB

Jumat, 2 Agustus 2024 - 19:48 WIB

100 Views

Ketua Presidium AWG Nur Ikhwan Abadi (ujung kiri) dan Presidium MER-C Faried Thalib (kedua dari kanan) bersama Ahli Biro Politik Hamas Baseem Naeem (tengah) di rumah duka/rumah takziah almarhum Ismail Haniyeh di Doha, Qatar pada Jumat (2/8/2024). [Foto: MINA]

Doha, MINA – Ketua Presidium organisasi kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG), Nur Ikhwan Abadi dan Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Faried Thalib bersama ratusan ribu orang lainnya menyalatkan jenazah Pemimpin faksi pejuang Hamas, Syekh Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, Jumat (2/8).

Ismail Haniyeh dan pengawal pribadinya, Wasim Abu Shaaban yang juga syahid dalam serangan Zionis Israel di Iran pada Rabu (31/7) itu dishalatkan di Masjid Muhammad bin Abdul Wahab di Doha.

Setelah itu, kedua aktivis itu dikabarkan menuju rumah duka atau rumah takziah Ismail Haniyeh.

“Alhamdulillah kami baru saja selesai melakukan sholat jumat dan juga sholat jenazah pemimpin Hamas Mujahid Ismail Haniyeh di Masjid Muhammad bin Abdul Wahab di Doha, Qatar. Ratusan ribu orang bersama-sama menyalatkan jenazah Ismail haniyah dan pengawalnya yang juga syahid, serta dihadiri oleh beberapa tokoh dari Hamas seperti Khalil Hayya dan Khaled Mashal,” kata Nur Ikhwan kepada Kantor Berita MINA pada Jumat pukul 17.17 WIB atau 13.17 waktu Doha.

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Nur Ikhwan menyampaikan, Khaled Mashal dalam pidatonya menyatakan, Ismail Haniyeh merupakan seorang mujahid yang senantiasa berjuang untuk kemerdekaan bangsa Palestina dan membebaskan Masjidil Aqsa hingga akhir hayatnya.

“(Khaled Mashal mengatakan) Ismail Haniyeh juga sering menyerukan, beberapa kali beliau mengutip ayat Al-Quran surat Ali Imran ayat 103 agar umat Islam bersatu padu. Ia menyebutkan itu beberapa kali, menyerukan kepada umat Islam untuk bersatu, tidak terpecah-belah untuk membebaskan Al-Aqsa dan Palestina,” ujar Nur Ikhwan.

Ia menuturkan, pintu masuk Masjid Muhammad bin Abdul Wahab dijaga ketat oleh pihak keamanan Qatar. Para peziarah juga dilarang keras membawa alat komunikasi dan kamera.

“Kami tidak bisa membawa alat komunikasi, tidak boleh membawa HP karena memang pintu masuk ke dalam masjid dijaga ketat oleh pihak keamanan Qatar dan diperiksa satu persatu yang akan masuk sehingga tidak diizinkan untuk membawa HP atau alat komunikasi telepon, dan kamera,” jelasnya.

Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan

“Kami saat ini berusaha untuk menuju ke area pemakaman di Lusail, Qatar dan memang yang ke area pemukiman ini hanya beberapa orang saja yang diizinkan dan sangat terbatas. Namun saat ini kami sedang berusaha untuk coba menuju pemakaman tersebut menyaksikan pemakamannya secara langsung,” tambah Nur Ikhwan.

Sementara itu, dalam laporan video yang diterima MINA dari Presidium MER-C Faried Thalib, saat ini ia dan Nur Ikhwan sedang berupaya menuju ke tempat pemakaman Ismail Haniyeh.

Selain itu, keduanya juga akan berkunjung ke rumah takziah atau rumah duka almarhum.

“Saat ini kami sedang menuju ke tempat pemakamannya Ismail Haniyeh dan insya Allah kami juga akan menuju rumah takziah atau rumah duka,” kata Faried dalam video yang menggambarkan mereka sedang dalam sebuah mobil untuk melanjutkan perjalanan ke tempat pemakaman.

Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus

Lebih lanjut, pada pukul 19.00 WIB atau 15.00 waktu Doha, MINA telah menerima foto dari Nur Ikhwan dan juga Faried Thalib yang menunjukkan keduanya telah berada di rumah duka. Keduanya berfoto bersama Ahli Biro Politik Hamas Baseem Naeem. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Indonesia
Dunia Islam
Palestina
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
girl's hand holding
Khadijah
Indonesia