Al-Quds, MINA – Usai berusaha mengusir keluar jamaah muslim yang bertahan untuk iktikaf di dalam kompleks Masjid Al-Aqsha pada Kamis malam, tentara pendudukan Israel kembali membatasi jamaah yang mau masuk untuk shalat Jumat (28/7).
Usai shalat Isya, jamaah Palestina yang sudah berada di depan Masjid Al-Aqsha di dalam kompleks di Al-Quds (Yerusalem) ditembaki oleh tentara Yahudi dengan peluru karet dan gas air mata untuk memaksa warga tidak bermalam. Tentara bahkan melempar bom molotov ke arah jamaah.
Menurut pantaua Koresponden MINA, sedikitnya 120 orang warga Palestina terluka saat diserang oleh tentara di dalam dan di luar kompleks. Sementara 120 lainnya ditangkap.
Sebelumnya pada hari Kamis, petugas keamanan mencabut berbagai peralatan penghambat di gerbang dan mengizinkan warga muslim memasuki kompleks suci dalam Islam tersebut. Sekitar 100 ribu jamaah berbondong-bondong masuk.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Namun, tentara Yahudi menciptakan kericuhan dengan menembaki ribuan jamaah di Gerbang Hittah di waktu asar. Kericuhan terus berlangsung hingga malam.
Menjelang salat Jumat, keamanan Israel kembali membatasi warga muslim yang ingin masuk.
Wartawan Al-Jazeera juga melaporkan dari depan Gerbang Asbat bahwa tentara pendudukan menutup sebagian jalan manuju Masjid Al-Aqsha. Mereka hanya mengizinkan pria berusia di atas 50 tahun dan kaum wanita yang boleh masuk ke dalam kompleks. (L/K01/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia