Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

USAMAH MURSI SIAP AJUKAN MILITER MESIR KE PENGADILAN INTERNASIONAL

Admin - Selasa, 6 Agustus 2013 - 01:18 WIB

Selasa, 6 Agustus 2013 - 01:18 WIB

349 Views ㅤ

Kairo, 29 Ramadhan 1434/6 Agustus 2013 (MINA) – Usamah Mursi putera Presiden Mesir terguling Muhammad Mursi mengatakan, ia telah memulai berkonsultasi dengan kantor pengacara internasional di Inggris dalam rangka persiapan untuk mengajukan militer Mesir ke Pengadilan Internasional.

Dalam laporan eksklusif ENN berbasis di Kairo edisi Selasa (6/8) menyebutkan, Usamah mengajukan militer atas kejahatan penculikan paksa dan penahanan ayahnya ke lokasi yang tidak diketahui.

“Kami seluruh keluarga tidak tahu apa-apa tentang ayah kami sejak militer menggulingkannya pada 3 Juli lalu,” ujarnya, seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA).

Ia atas nama keluarga tidak mengajukan tindakan hukum itu melalui pengadilan di Mesir karena tidak pemerintahan yang ada sekarang adalah hasil kudeta militer.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Selama ini keluarga Mursi tidak mendapatkan konfirmasi dan akses dari militer Mesir perihal penahanan ayahnya.

Ia bersama keluarga akan mengajukan Menteri Pertahanan Jenderal Abdel Fattah al-Sisi atas tuduhan penculikan terhadap ayahnya, sejak 3 Juli lalu.

Tuduhan Berbahaya

Sebelumnya Pengadilan Tinggi Kairo mengeluarkan keputusan menahan Mursi selama 15 hari, terhitung sejak Jumat (5/7) atas tuduhan bekerja sama dengan Hamas melakukan tindakan permusuhan terhadap Mesir dan merencanakan serangan yang menyebabkan kejatuhan rezim Presiden Husni Mubarak pada Januari 2011.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Sami Abu Zuhri, pejabat Hamas sendiri mengecam tuduhan itu yang menyebutkan bahwa Hamas adalah gerakan permusuhan.

“Ini perkembangan berbahaya bahwa kekuatan saat ini di Mesir tidak peduli pada masalah nasional dan bahkan menggunakan isu ini untuk berurusan dengan pihak lain, yaitu isu Palestina,” ujarnya. 

Tuduhan ini sangat berbahaya bagia perjuangan rakyat Palestina. Karenanya, ia mengingatkan negara-negara Liga Arab untuk menyikapi posisi mereka dalam menghadapi hasutan berbahaya ini, tambah Abu Zuhri.

Sementara itu juru bicara Ikhwanul Muslimin, Gehad El-Haddad menyebut langkah pengadilan menahan Mursi sebagai sinyal kembalinya rezim Mubarak.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Media berbasis bahasa Arab di Kairo Alwafd menambahkan laporan keluarga Mursi bahwa hingga kini, lebih dari 15 hari penahahan, keadaan ayahnya masih terisolasi di tempat yang tidak diketahui sama sekali oleh keluarganya.

Sementara dengan pihak lain justru militer memfasilitasi pertemuan Mursi dengan Catherine Ashton, perwakilan kebijakan luar negeri Uni Eropa, serta delegasi Uni Afrika, tanpa memberitakan apa hasil kedua pertemuan rahasia tersebut.

Ashton hanya mengabarkan Mursi dalam keadaan baik dan mendpatkan akses informasi televisi dan surat kabar harian.

Mursi Kunci Utama

Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah

Sebelumnya, saat ditanya tentang solusi pemulihan ketertiban di Mesir, Usamah pernah mengatakan bahwa Presiden terpilih Muhammad Mursi merupakan satu-satunya kunci untuk memecahkan masalah ini.

Usamah mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN seperti diliput Al-Resalah, Mursi didukung oleh suara pemilu rakyat Mesir. Jadi, apa yang dilakukan militer saat ini sama dengan membunuh rakyat sendiri.

Usamah menanggapi pernyataan pejabat saat ini Perdana Menteri Hazem Beblawi yang menjamin Mursi dengan baik.

Namun ia tidak menanggapi pernyatan itu karena Beblawi bukanlah perdana menteri yang sah. Ia datang ke kantor pemerintah atas kudeta militer, lapor Al-Resalah, sebagaimana dikutip Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan

Menurutnya, justru Beblawi yang melakukan pembohong publik dengan menyatakan, kekerasan yang sedang berlangsung di negaranya karena ulah demonstrasi. Padahal justru pemerintah sendiri yang membunuhi demonstran.

“Pihak penguasa saat ini mencoba untuk menyembunyikan kejahatan mereka, setelah mereka mengisolasi presiden terpilih melalui kudeta militer yang tidak memiliki legitimasi apapun.

Usamah mengatakan bahwa terakhir kali ia bertemu dengan ayahnya pada sore hari saat kudeta. Waktu itu, ia dan pengacara ayahnya, mengatakan tidak ada celah pembelaan hukum sedikitpun dalam penahanan ayahnya oleh kudeta itu.

Ketika ditanya apakah bahaya selanjutnya sehubungan penahanan ayahnya, ia mengatakan bahwa Mesir saat ini sudah tidak lagi menghormati hak asasi. Buktinya, siapa saja yang menentang kudeta akan ditangkap, dipenjarakan dan disiksa. (T/R1).

Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda