Gaza, 2 Jumadil Akhir 1436/22 Maret 2015 (MINA) – Seorang perempuan berusia muda 21 tahun di Gaza Palestina, Naima al-Batash, sudah mempunyai 11 anak, di antaranya kembar lima perempuan dan laki-laki.
Naima telah menikah dengan Raad (25) selama tujuh tahun dan semua anak-anak mereka berusia di bawah tujuh tahun.
Dia mengaku sebenarnya ingin mempunyai lima anak.
“Percayalah, Aku tidak ingin terus hamil dan melahirkan. Saya bersumpah ingin menjadi seperti ibu lainnya, mempunyai lima anak,” kata Naima kepada saluran TV Arab ‘Al-Arabiya seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Naima memiliki anak kembar lima, termasuk lima anak perempuan dan seorang bocah laki-laki, yang masih berada di rumah sakit. Dia bilang dia tidak pernah keluar rumah selama bertahun-tahun karena terlalu sibuk mengurus anak-anaknya.
“Saya menghabiskan sebagian besar hari saya untuk menjaga rumah dan anak-anak. Sekarang saya punya kembar lima, yang membutuhkan lebih banyak perawatan dan lebih banyak waktu. Saya sekarang menghabiskan lebih banyak waktu, terjaga di malam hari dan memberi mereka makan,” ujarnya.
Raad, seorang pegawai pemerintah dengan gaji bulanan sekitar 500 Dolar AS (sekitar 6,4 juta rupiah), mengatakan anak-anaknya mengonsumsi lebih dari setengah gajinya dan tujuh dari mereka membutuhkan pampers.
Terlebih dampak blokade pendudukan Israel ke wilayah kantong Palestina itu sejak 2006 dan pembatasan di perbatasan dengan Mesir, Rafah, mengakibatkan sekitar 1,8 juta penduduk Gaza hidup menderita termasuk keluarga Raad.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
“Saya telah menerima beberapa bantuan keuangan dari Presiden (Mahmoud Abbas) tapi itu tidak cukup. Saya punya 11 anak yang memiliki kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan itu harus terus saya penuhi setiap hari,” katanya.
Naima mengungkapkan tidak ingin uang tetapi bantuan untuk anak-anaknya.
“Saya tidak meminta uang tetapi untuk susu dan pampers bagi anak-anak saya. Saya meminta lembaga pemerintah dan amal untuk membantu kami,” jelasnya.
“Saya hanya mengandalkan Allah Subahahu Wa Ta’ala dan meminta-Nya untuk membimbing kami dan mengharapkan ridhonya-Nya untuk membantu kami,” tegasnya. (T/P007/R05)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara