Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usia Senja, Bukan Akhir Segalanya, Teruslah Berkarya

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

0 Views

USIA hanyalah angka. Namun di balik angka, tersimpan berjuta cerita, luka dan bahagia, kehilangan dan harapan. justru di usia senja, bukan akhir segalanya, teruslah berkarya.

Memasuki usia 50, 60, bahkan 70 tahun ke atas, banyak orang mulai merasa bahwa hari-hari produktif telah berlalu. Padahal, tak sedikit pula yang justru menemukan makna hidup sesungguhnya pada fase ini.

Allah tak pernah membatasi amal dengan usia. Selama napas masih ada, selama jantung masih berdetak, maka kesempatan untuk berbuat kebaikan masih terbuka lebar. Lihatlah para nabi dan orang saleh terdahulu. Banyak di antara mereka memimpin, berkarya, bahkan berjuang hingga usia lanjut.

Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam misalnya, baru mendapatkan keturunan saat usianya lanjut, hamir 100 tahun. Nabi Nuh ‘Alaihis Salam juga, berdakwah selama 950 tahun.

Baca Juga: Tiga Muslimah, Satu Bendera, dan Seruan Kemanusiaan dari “Titik Nol Kilometer” untuk Palestina

Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah di usia senja, dan dalam dua tahun pemerintahannya, dunia merasakan keadilan yang menggetarkan sejarah. Panglima Shalahuddin al-Ayyubi membebaskan Palestina dalam uisa 50 tahun lebih.

Jadi, usia senja bukan masa akhir, tapi masa panen. Masa ketika seseorang seharusnya lebih bijak, lebih tenang, dan lebih fokus pada hal yang benar-benar berarti. Masa untuk memperbanyak amal shalih, menata kembali niat, dan meninggalkan jejak terbaik sebelum pulang, untuk panen pahala di kampung akhirat.

Justru semakin bertambah umur, bertambah pula kebaikannya, amal shalihnya, sedekahnya, prestasinya dan segala kebaikannya. Sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ketika ditanya:

 يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ : مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

Baca Juga: Hijrah Muslimah: Dimulai dari Niat, Dikuatkan dengan Ikhlas

Artinya: “Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” Beliau menjawab: “Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.”(HR. At-Tirmidzi). 

Berhenti membandingkan diri dengan masa lalu. Usia senja, bukan akhir segalanya, teruslah berkarya. Fokuslah pada apa yang bisa dilakukan hari ini. Tak harus besar. Kadang satu tulisan, satu nasihat, satu senyuman kepada cucu, atau satu ajakan ke masjid, itu sudah cukup untuk menjadi pahala yang mengalir tiada henti.

Kini saatnya mengubah mindset: usia senja bukan masa istirahat dari amal, tapi masa penyempurna bekal menuju husnul khatimah. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kepemimpinan Umar Bin Khattab Saat Krisis dan 5 Langkah Solutif Bangun Kepercayaan Menurut Islam

Rekomendasi untuk Anda

Khutbah Jumat
MINA Preneur
MINA Edu