Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – “Terkait peristiwa seorang perempuan Katolik masuk ke masjid Al-Munawaroh Sentul City (SC) di Bogor, dengan bersepatu hingga membawa anjingnya ke dalam, ada dua pandangan yang dapat kami kemukakan,” kata Ustaz Ahmad Sholeh, Dai Jamaah Muslimin (Hizbullah) dalam keterangan tertulis di Bogor, Senin (1/7).
Pertama, pandangan normatif dan kedua pandangan di luar itu.
Pertama kalau benar bahwa ia sakit kejiwaannya maka, secara normatif tidak boleh serta merta disalahkan, karena orang stress. “Termasuk memakai sepatu dan membawa anjing kesayangannya. Apalagi memakai sepatu ke mesjid menjadi sesuatu yang debatable,” jelasnya.
Menurutnya di zaman Nabi, orang shalat di masjid itu memakai terompah atau alas kaki.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-19] Jagalah Allah, Pasti Allah akan Menjagamu
Adapun tentang membawa anjing memang sesuatu hal bermasalah jika ia telah mengetahui adab dan tatacara masuk ke masjid. Apalagi ada riwayat, Arab Gunung yang mengikat kuda/ ontanya di dalam masjid dan kencing di sana.
“Artinya karena dia katolik, tidak ada masalah. Justru masalahnya, mengapa ia dapat masuk ke mesjid?” Soleh mempertanyakan.
Kedua, perlu diwaspadai jika ini dilakukan orang sehat yang berpura-pura stress.
“Tapi ini, perlu investigasi dan penelusuran yang cermat. Azas praduga tidak faham tetap harus didahulukan untuk ibu katolik tersebut,” ujarnya. (L/R3/P1)
Baca Juga: Mengembangkan Pola Pikir Positif dalam Islam
Mi’raj News Agency (MINA)