Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UST. IQBAL : TIGA GOLONGAN MANUSIA SIAPKAN DIRI BERTEMU ALLAH

Nur Hadis - Selasa, 29 Desember 2015 - 05:15 WIB

Selasa, 29 Desember 2015 - 05:15 WIB

394 Views

Lampung Timur, 16 Rabi’ul Awwal/27 Desember 2015 (MINA) – Muhammad Iqbal, Da’i Jamaah Muslimin (Hizbullah) menyampaikan tausiyah di hadapan ratusan jamaah Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Niyabah Labuhan Maringgai tentang tiga golongan manusia dalam mempersiapkan dirinya untuk menuju kehidupan akhirat atau bertemu dengan Allah. (27/12)

“Kehidupan dunia ini betapapun panjangnya pasti berakhir, betapapun indahnya pasti akan sirna dan pada akhirnya setiap manusia akan masuk gerbang kematian, akan tetapi manusia banyak lalai dan lengah dengan kematian. Entah kita sempat menanti ajal atau barang kali ajal yang mendahului kita. Kita tak pernah tahu kapan kematian itu datang merenggut kita,” ujar Iqbal dihadapan ratusan Jamaah.

Ia menjelaskan terdapat tiga golongan manusia mempersiapkan dirinya untuk menuju kehidupan akhirat atau bertemu dengan Allah

“Yang pertama, golongan manusia yang lalai, lengah, terseok-seok dalam perjalanannya menuju akhirat. Malam dan siangnya hanya habis untuk urusan dunia, ingin merebut dunia seluruhnya. Dirinya lelah, hatinya gundah, fikirannya bimbang dan bingung tetapi tidak dapatkan pula apa yang didambakan sampai datang sakaratul maut kepadanya. Kita dapatkan kelompok ini sibuk siang malam hanya untuk kehidupan dunia, ketika tidur mimpinya pun dunia, ketika bangun yang membangunakannya pun dunia. Keresahan dan kegelisahannnya pun dunia, sakit karena dunia, gembira karena dunia, tertawa karena dunia. Diumpamakan oleh para ulama tak ubahnya sesosok bangkai yang diperebutkan oleh binatang buas, “ ujar Da’i yang juga pengajar Bidang Study Bahasa Arab di Pondok Pesantren Al-Fatah Muhajirun Lampung ini.

Baca Juga: Tim Medis Taklim Pusat Layani 224 Pasien, Batuk Pilek Tertinggi

Kemudian golongan yang kedua, lanjutnya,  yakni kelompok yang bimbang terombang-aambing, berdiri di  atas dunia dan akhirat. Dunia 50% akhirat 50%.

“Kelompok ini adalah pendusta. Coba hitung waktu 24 jam banyak mana yang dia gunakan untuk akhirat atau dunia. Ini adalah alasan orang-orang yang menipu dirinya sendiri. Kita ketahui bahwa barang siapa yang cenderung pada dunianya maka akan ketinggalan akhiratnya, akan tetapi barang siapa yang cenderung pada akhiratnya maka akan mendapatkan dunianya, “ katanya.

Iqbal yang juga seorang jurnalis MINA ini melanjutkan golongan yang ketiga yakni kelompok manusia yang mengenal Allah.

“Mereka ini mengetahui dan mengerti mengapa dirinya diciptakan oleh Allah, kenapa dia ada di dunia, tahu bahwa dunia ini adalah ladang untuk menuju akhirat, tidak mengenal lelah dengan panjangnya perjuangan, tidak mengeluh dengan banyaknya tenaga dan harta yang dikeluarkan untuk jihad fii sabilillah.

Baca Juga: Guru dan Puluhan Siswa di Jambi Bersihkan Lumpur dampak Banjir

Iqbal menutup tausiyahnya dengan pesan agar umat Islam tidak lelah menyampaikan Al-Qur’an dengan menyitir pernyataan Ahmad Bin Hambal ketika ditanya muridnya.

“Imam Ahmad bin Hambal ketika ditanya muridnya kapan waktu untuk istirahat? Menjawab  waktu istirahat adalah ketika nanti pertama kali menginjakkan kaki kita di pintu surge, “ ujarnya. (L/eth/ism/K08-P2).

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Awali Aktifitas Pagi di Jakarta, Perhatikan Prakiraan Cuaca Senin Ini

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia