Tulang Bawang Barat, Lampung, MINA – Salah satu syariat Allah yang jarang mendapat perhatian dan nyaris diabaikan adalah hidup berjamaah, padahal syariat tersebut merupakan pengikat persaudaraan.
Hal itu disampaikan Amir Majelis Taklim wa Tadrib Jama’ah Muslimin (Hizbulllah) Wilayah Lampung, ustaz Munawir saat memberikan tausiyah di Masjid At-Taqwa, Kampung Muslimin, Tulang Bawang Barat, Lampung, Ahad, (4/8).
Ia mengatakan, sejarah telah membuktikan bahwa pada masa lampau ada kaum Aus dan Khazraj yang bermusuhan satu dengan yang lainnya, namun Rasulullah berhasil mendamaikannya.
Sama halnya dengan syariat shalat, hidup berjamaah harus dipimpin oleh seorang Imaam sebagai orang yang diikuti dan hukumnya wajib, dan akan tertolak jika syarat itu tidak terpenuhi.
Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung
“Hidup berjamaah yang setiap hari kita lakukan telah Allah isyaratkan dalam shalat berjamaah yang harus memiliki satu pemimpin yang disebut Imam,” tegasnya.
Ia menambahkan, isyarat lain Allah tunjukkan pada kiblat kaum Muslimin yang satu, begitu juga kitab yang satu berupa Al-Quran.
Sementara itu, pembicara lain, Amir Majelis Dakwah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung, ustaz Hidayaturrahman pada kesempatan sama mengatakan, salah satu wujud pengikat persaudaraan dapat dilakukan dengan mengikuti kajian keislaman.
“Salah satu yang kita lakukan hari ini yang merupakan pengikat persaudaraan adalah dengan taalum (belajar),” ujarnya. (L/B01/P1).
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Mi’raj News Agency (MINA).