Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ustad Hidayat: Ramadhan Kikis Tiga Penyakit Mengakar

Nur Hadis - Ahad, 4 Juni 2017 - 14:06 WIB

Ahad, 4 Juni 2017 - 14:06 WIB

277 Views

Bandar Lampung, 9 Ramadhan 1438/4 Juni 2017 (MINA) –Ramadhan hendaknya mengikis penyakit yang sudah mengakar ini. Ada tiga penyakit yang bisa dikikis pada momentum puasa. Hal ini diungkapkan Ustadz Hidayaturrahman, S.Pd.I saat Buka Bersama dan Kajian Ramadhan Forum Komunikasi Mahasiswa Hizbullah (FKMH) di Bandar Lampung, Sabtu, (3/6) malam.

Menurutnya, Ramadhan bisa dijadikan bulan pendidikan untuk mengikis tiga penyakit, yakni, Kudis, Kurap, Kutil.

“Kudis bermakna kurang disiplin, penyakit ini bisa kita mulai kikis. Mulai bangun tidur, ada ibadah siang, ada ibadah malam. Puasa penuh dengan kedisiplinan, karena semua kaitannya dengan waktu, jika waktu tidak diperhatikan maka akan lalai, ini kaitannya disiplin,” ujarnya.

Penyakit kedua, lanjutnya,yakni kurap, kurang rapih. Ramadhan ini mengajarkan kita untuk rapih tertata.

Baca Juga: Tips Sehat untuk Peserta Taklim Pusat Agar Dapat Menyerap Ilmu dengan Baik

“Rapih itu tertata, ini dilakukan dari mulai penyusunan jadwal ramadhan, kalau melihat rangkaian ramadhan semua tersusun dengan rapih, harus pakai rukyat, kegiatan tarawih, tahajud, jumlah rakaat semua tersusun dengan rapih, bahasa lainnya termenej,” katanya.

Lebih lanjut, lulusan Universitas Muhammadiyyah ini mengingatkan dengan mengutip atsar Ali, Alhaqqu bilaa nidzham, yaghlibuhul bathil Bin Nidzham. Kebatilan yang dimenej, akan dapat mengalahkan kebenaran yang tidak dimenej atau ditata.

Penyakit ketiga terkait ketelitian, kutil yang bermakna kurang teliti sangat terkait dengan Ramadhan.

“Muslim harus teliti, kenapa harus pakai hisab dan rukyat, artinya kita teliti sudah masuk ramadhan atau belum, sudah masuk syawal atau belum,” katanya.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Ini

Teliti juga terkait bagaimana kita bertabayyun dengan informasi yang masuk dari  berbagai arah.

“Tabayyun, sebagaimana Al-Qur’an Surat Alhujurat:6, orang beriman meneliti informasi yang didapat. Informasi dari berbagai arah tentang awal ramadhan, perlu diteliti dan ditabayyun kebenarannya. Ini berhubungan dengan ketelitian dan tabbayun kita,” katanya.(L/B01/RS2).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Sudah 2.000 Jamaah Hadir di Taklim Pusat 1446 H

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Kolom
Indonesia
Indonesia
Kata Mereka
Indonesia