Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ustadz Abu Wihdan : Umara, Teladan Bagi Umat

Nur Hadis - Ahad, 7 Agustus 2016 - 09:16 WIB

Ahad, 7 Agustus 2016 - 09:16 WIB

323 Views

Pringsewu, Lampung, 4 Dzulqa’dah 1437/7 Agustus 2016 (MINA) – Seorang umara atau Pemimpin atau Dai merupakan teladan bagi umat. Demikian Ustadz Abu Wihdan di hadapan peserta Pelatihan Da’i dan Umara’ yang diadakan Majelis Taklim dan Tadrib Pusat Jamaah Muslimin (Hizbullah) di Masjid At-Taqwa, Pringsewu, Lampung, Jumat 5/7.

“Seorang umara’ atau pemimpin dan Dai itu harus bisa memberikan teladan kepada umat, karena hakekatnya tujuan seorang dai adalah mengajak kepada kebaikan dan menuntun bersama-sama menuju Surga Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” kata Amir Majelis Taklim dan Tadrib Pusat Jamaah Muslimin (Hizbullah) itu.

Ia menjelaskan beberapa kebaikan yang harus dipunyai seorang da’i di antaranya, harus banyak bersadaqah, harus shalat subuh di masjid, dan tidak boleh masbuk dalam sholat.

“Seorang umaro atau da’i harus banyak bersadaqah, harus sholat shubuh di masjid, dan tidak boleh masbuk dalam sholat, itu adalah syarat yang harus dipenuhi seorang umaro,” paparnya.

Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan

Kemudian ia menjelaskan mengenai metode yang baik memberikan ceramah kepada umat, agar umat tidak bosan dan tidak merasa jenuh dengan ceramah yang disampaikan.

“Metode itu lebih penting daripada materi, materi ceramah atau taklim sebagus apapun jika tidak disampaikan dengan menarik dan dengan metode yang benar, maka ceramah dan penyampaiannya akan terasa hambar dan tidak menarik. Akan tetapi jika metode penyampaian dilakukan secara benar walaupun materinya biasa saja, akan lebih mudah diterima oleh umat,” katanya.

Acara tadrib dan tabligh akbar tersebut adalah merupakan santunan dari Majelis Taklim dan Tadrib Pusat Jamaah Muslimin (Hizbullah) kepada para umaro atau Da’i di Jamaah Muslimin (Hizbullah) dengan tujuan memberikan bekal keilmuan dan metode mengajar yang baik.

Pada cara itu juga diadakan simulasi kajian aktif oleh para peserta, metode memahami Al-Quran menggunakan tafsir dan mengetahui asbabun nujulnya, dan cara memahami dan memaknai sebuah hadits. (L/ari/K08-P2).

Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Kolom