Balikpapan, MINA – Ustadz Adzra’i Abdusy Syukur menekankan dalam khutbah Jumat (25/1), agar jamaah membersihkan tauhid dari syrik.
Waliyul Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Kalimantan Timur Ustadz Adzra’i menyampaikan di Masjid Al-jama’ah Jalan Pattimura 1 Batu Ampar, Balikpapan Utara.
“Lebih dari 17 bentuk penyamaran yang dilakukan oleh syaithan atau iblis, untuk menggoda manusia agar berbuat syirik,” ujarnya, mengutip Surat Al-Kahfi ayat 50 dan Al-An’am ayat 112.
Ia juga mengingatkan adanya syirik yang tersembunyi, yang kelihatannya sepele, seperti mengatasnamakan sabab musabab, karena bekerja maka dapat rezki, kalau tidak kerja tidsk dapat rezki.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Jalan Mendaki Menuju Ridha Ilahi
“Bukan berarti tidak bekerja, tapi hakikatnya semua itu pemberian Allah,” ujarnya.
Adanya syirik kecil juga perlu diperhatikan, seperti riya’ sum’ah, ‘ujjub dan takabbur, yang semua itu dapat menghapus pahala amal ibadah kepada Allah. Ia mengutip Surat Az-Zumar ayat 65.
“Ada lagi perbuatan syirik dalam bentuk berfirqah-firqah, ini adalah bentuk kesyirikan yang mendunia,” lanjutnya.
Umat Islam agar berhati-hati dari bentukan-bentukan firqah karena bukan syariat dari Allah.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Akhir Kehancuran Negara Zionis
“Marilah kita berhati-hati agar tidak menyesal di hari kemudian kelak, di mana penyesalan di akhirat tidak ada gunanya lagi,” imbuhnya.
Untuk itu, ia mengimbau umat Islam untuk hidup berjamaah, menjauhi firqah-firqah, dan menjauhi perbuatan syirik. (L/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Khutbah Jumat: Memberantas Miras Menurut Syariat Islam