Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

USTADZ AFTA : KEPEMIMPINAN ISLAM BERSIFAT RAHMATAN LIL ALAMIN TANPA BATAS TERITORIAL

Chamid Riyadi - Ahad, 21 Desember 2014 - 21:05 WIB

Ahad, 21 Desember 2014 - 21:05 WIB

916 Views

afta-di-jakbar-300x247
Ali Farkhan Tsani (Foto: Zaenal/Mirajnews)
<a href=

Ali Farkhan Tsani (Foto: Zaenal/Mirajnews)" width="300" height="247" /> Ali Farkhan Tsani (Foto: Zaenal/Mirajnews)

Bogor, 28 Safar 1436/21 Desember 2014 (MINA)- Duta Internasional Al-Quds, Ustadz Ali Farkhan Tsani mengatakan, sentral kepemimpinan Islam bersifat rahmatan lil alamin.

“Kepemimpinan Islam yang bersifat rahmatan lil alamin, melintas tanpa batas teritorial, adalah satu-satunya kekuatan yang bisa mengatur dunia sesuai dengan ketentuan Allah,” kata Ali Farkhan Tsani yang pernah mengecap pendidikan Mu’assasah Al-Quds Shanaa, Yaman itu, pada kajian bulanan Ta’lim di Masjid Fathul Iman, Kelurahan Jati Asih, Bogor, Ahad siang.

Ali Farkhan mengutip pengakuan mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush Jr, yang menyebutkan bahwa sistem kepemimpinan Islam akan menjadi imperium Islam yang akan melintasi negeri-negeri Muslim dulu hingga kini, membentang dari Eropa hingga Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.

Menurutnya, kekhawatiran Barat terhadap sistem Islam itulah yang antara lain melatarbelakangi serangkaian konspirasi global, strategi dan kebijakan luar negeri mereka untuk mencegah kepemimpinan Islam.

Baca Juga: Puan Maharani Kembali jadi Ketua DPR Periode 2024-2029

Ali Farkhan Tsani, yang juga Redaktur Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) menyebut beberapa konspirasi itu, di antaranya invasi AS ke Irak pada 2003, blokade Irak selama delapan tahun (2003-2011), invasi AS ke Afghanistan dan Somalia, revolusi Suriah 2011, serta agresi militer Israel ke Gaza.

“Konspirasi macam apa mereka terhadap dunia Islam, Irak misalnya, ternyata terbukti yang menjadi korban adalah masjid-masjid hancur, ulama banyak yang terbunuh, serta puluhan ribu buku-buku perpustakaan hangus,” kata Ali Farkhan.

Adapun terkait kelompok pengusung khilafah yang menamakan dirinya ISIS (Islamic State Irak and Suriah), Ali mengatakan bahwa seruan untuk bergabung ke dalam kelompok itu termasuk bentuk ashobiyah (bergolongan) yang mengarah pada perpecahan umat Islam, melalui cara-cara kekerasan.

Ia menambahkan,  Timur Tengah selalu menjadi target konspirasi global Zionis Internasional, maka  di kawasan ini selalu dibuat adanya konflik.

Baca Juga: 580 Anggota DPR RI 2024-2029 Resmi Dilantik

“Tidak cukup sampai di situ, di kawasan Afrika akhir-akhir ini juga muncul berbagai konflik berdarah. Hal tersebut juga harus diwaspadai sebagai bagian dari konspirasi memecah-belah Afrika, yang banyak terdapat warga Muslim-nya,” katanya.

“Tidak ada cara lain kecuali kaum muslimin bersatu berjamaah,” paparnya, seraya mengutip surat Ali Imran ayat 103, An-Nisa ayat 59 dan Al-Baqarah ayat 30.

“Justru dengan berjamaah, membawa nilai-nilai rahmatan lil alamin, menyelamatkan manusia dari keterpurukan, menyeru kepada jiwa-jiwa manusia untuk mengabdi hanya kepada Allah, mengikat tali persaudaraan sesama hamba-hamba Allah,” katanya menegaskan. (L/P010/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Dua Anggota Polres Boyolali Tewas dalam Kecelakaan di Tol Batang

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Dunia Islam
Internasional