Tangerang, MINA – Ali Farkhan Tsani biasa disapa Ustadz Afta dai Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dalam Khutbah Idul Adha menekankan umat Islam agar selalu menyeru kepada jalan kebaikan dan kebenaran.
“Marilah kita selalu menyeru kepada kebaikan, mengajak kepada yang haq, dan mencegah kemungkaran. Menyeru bershadaqah dan berdakwah,” ujar Ustadz Afta di hadapan ratusan jamaah Idul Adha di halaman Majelis Ta’lim dan Dakwah Al-Fath Perumnas IV Cibodas Baru, Kota Tangerang, Banten, Selasa (21/8/2018).
“Termasuk seruan mengajak agar umat Islam bersatu, berjama’ah dan bersaudara karena Allah. Sebab sesama orang-orang beriman adalah bersaudara,” lanjut Direktur Ma’had Tahfidz Daarut Tarbiyah Indonesia (DTI) tersebut.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Ia menyebutkan, bagaimana Rasulullah pada Khutbatul Wada menggetarkan nilai-nilai kemanusiaan, dan sangat menghargai harga diri seorang Muslim yang tidak boleh tertumpah darah darinya.
“Tidak boleh terjadi kehormatan Islam dilecehkan, darah kaum Muslimin khususnya dan manusia pada umumnya tertumpah. Itu semua menjadi catatan betapa urgennya kehidupan berjama’ah untuk saling menjaga kaum Muslimin,” imbuhnya.
Berjamaah Kunci Peradaban
Ustadz Afta yang juga Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency) berpusat di Jakarta pada kesempatan sama menyampaikan betapa urgensinya bersatunya kaum Muslimin di bawah Pimpinan seorang Imaam atau Khalifah.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
“Dengan berjamaah di bawah pimpinan seorang Imaam bagi kaum Muslimin, maka segala potensi kaum Muslimin akan tertata dalam memelihara peradaban dunia berdasarkan syari’at Allah,” ujarnya.
Agama tauhid ini, Al-Islam adalah agama yang satu, imbuhnya mengutip surat Al-Mukminun ayat 52.
Artinya : “Dan ta`atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kalian berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu, dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Anfal [8]: 46).
Sementara permusuhan, ujaran kebencian dan berbantah-bantahan sesama kaum Muslimin, merupakan bisikan dan ajakan syaitan, imbuhnya.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Sebarkan Islam
Dalam khutbahnya Ali Farkhan Tsani, alumnus Mu’assasah Al-Quds Ad-Dauly Shana’a, Yaman, juga menekankan pentingnya menyebarkan nilai-nilai ajaran Islam ke seluruh permukaan bumi.
“Islam mengajarkan keadilan, kesejajaran, dan keseimbangan. Ajaran seperti ini sangat diakui dunia sebagai ajaran untuk kemanusiaan yang hakiki,” katanya.
Kini, lanjutnya, agama Islam pun ternyata justru berkembang pesat di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Pada saat negeri-negeri Muslim di Timur Tengah diuji dengan perpecahan.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Islam agama yang penuh rahmat dan universal, diterima dengan baik jika didakwahkan dengan baik dan argumentatif pula, lanjutnya.
Ia memaparkan perkembangan dunia Islam seperti di Prancis dan Jerman yang memiliki populasi muslim terbanyak. Tercatat sebanyak 5,7 juta warga Prancis beragama Islam da di Jerman mencatat sebanyak 5 juta orang.
Pertumbuhan muslim di Eropa telah menanjak dari tahun ke tahun, tumbuh 1% atau sekitar 6 juta orang setiap tahunnya.
“Mereka memerlukan sentuhan dakwah kita, untuk memahami lebih kongkret makna kehidupan umat Islam berjamaah. Bahwa kita semua adalah satu kesatuan umat yang tak terpisahkan,” ujarnya. (L/P1/RS2)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Mi’raj News Agency (MINA)