Muhajirun, Lampung, MINA – Pembina Jaringan Ponpes Al-Fatah se-Indonesia, KH. Abul Hidayat Saerodji mengatakan, membangun ekonomi umat dan juga peradaban dilandasi dengan kalimat thoyyibah, laa ilaha illallah.
“Membangun perekonomian umat tentu harus ada dasarnya, yaitu aqidah. Aqidah yang mana? Aqidah dengan kalimat laa ilaha illallah,” ujar ustadz yang dikenal dengan, Ustadz AHI ini dalam Tabligh Akbar Festival Sya’ban 1444 H, di Pondok Pesantren Al Fatah Muhajirun, Lampung, Ahad (12/3).
“Karena kalimat ini mendasari tidak hanya kehidupan bermasyarakat dan bermuamalah, tapi juga peradaban yang dibangun dengan penuh berkah,” katanya.
Ustadz AHI juga mengatakan, kalimat thoyyibah ini juga seharusnya diimplementasikan dengan kehidupan bermasyarkat, boleh berbeda pendapat tapi tidak boleh saling bergesekan dan bertikai karena itu dilarang dalam agama.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Lebih lanjut ia menekankan, membangun ekonomi merupakan satu hal yang penting tapi tidak bukan menjadi satu tujuan, melainkan sarana untuk membangun keberkahan, kanaikan dan menjembatani kemanusiaan.
“Untuk itu kita perlu berjamaah, tidak bisa kita berpecah belah, apalagi untuk membangun peradaban. Dengan kalimat thayyibah kita beribadah dan dengan berjamaah kita bermuamalah” katanya.
Tabligh Akbar Festival Sya’ban 1444 H yang untuk pertama kalinya digelar di dua zona. Zona satu untuk masyarakat di Pulau Sumatera dan zona dua untuk masyarakat di Pulau Jawa.
Tabligh Akbar yang tahun ini digelar di Pondok Pesantren Al Fatah Muhajirun, Lampung dan Pondok Pesantren Al Fatah Cileungsi, Bogor mengangkat tema “Membangun Ekonomi Umat dengan Spirit Ramadhan dalam Kehidupan Berjama’ah Menuju Pembebasan Masjid Al-Aqsa”. (L/R7/P2)
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo