Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Mi’raj News Agency (MINA)
“Subhaanallaah… Walhamdulillaah… Walaailaaha illallaah… Wallaahu akbar….”.
Lantunan dzikrullah ini senantiasa menjadi bagian dari tausiyah dzikrullah Ustadz Muhammad Arifin Ilham kepada umat Islam.
Baca Juga: Pak Jazuli dan Kisah Ember Petanda Waktu Shalat
Ustadz Arifin hendak mengingatkan manusia yang mulai terlupa, insan yang sibuk dalam keduniaan, mereka yang merasa kesibukan melalaikan. Lalu “Dzikrullaah”, mengingat Allah menjadi pelepas dahaga yang dinantikan umat.
Dalam tausiyah-tausiyahnya, pengasuh Majelis Az-Zikra asal Kalimantan Selatan tersebut seringkali mengingatkan jamaah akan pentingnya kedekatan seorang hamba dengan Sang Pencipta. Apapun pekerjaan dan kesibukannya, “Dzikrullaah” adalah kewajiban.
Umat Islam di Indonesia khususnya, pun dikejutkan dengan kabar wafatnya Ustadz Arifin yang terakhir ini sebelum Ramadhan, dirawat di salah satu rumah sakit di Penang, Malaysia.
Kabar duka tersebut dibagikan oleh sang putra sulung, Alvin Faiz, melalui instagram pribadinya pada hari Rabu malam Kamis, 22 Mei 2019, pukul 22.30 WIB.
Baca Juga: Jalaluddin Rumi, Penyair Cinta Ilahi yang Menggetarkan Dunia
Ia pun menuliskan jika secepatnya sang ayah akan dipulangkan dari Malaysia, untuk dimakamkan di Pesantren Azzikra Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, yang menjadi wasiat Sang Abi.
“Innaalillaahi wainnaa ilaihi rooji’uun. Semoga Allah terima amal ibadahnya, diampuni semua dosanya, dan dimasukkan ke surganya Allah. Allaahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu’anhu. Aamiin.”
Ustadz Abdullah Gymnastiar atau A’a Gym yang tengah berada di Tanah Suci, melalui akun Twitter pribadinya, mengucapkan bela sungkawa kepada sang sahabat.
Ustaz Arifin sudah cukup lama berjuang melawan kanker kelenjar getah bening dan infeksi paru-paru, yang dideritanya.
Baca Juga: Al-Razi, Bapak Kedokteran Islam yang Mencerdaskan Dunia
“Innaalillahi wainnaa ilaihi roji’uun. Telah wafat guru, sahabat kita Ust Arifin Ilham, Rabu (22/5/2019) Pukul 23.20 waktu Penang. Semoga beliau berbahagia berjumpa dengan Alloh yang amat dicintai dan dirindukannya. Selamat jalan wahai mujahid. Allohummaghfirlahuu Warhamhuu Wa’afiih Wa’fuanhuu,” cuitan A’a Gym.
Sahabat Ustaz Arifin Ilham lainnya, Ustadz Derry Sulaiman mengungkapkan rasa dukanya dalam sebuah puisi untuk kepergian sang sahabat.
Dalam akun medsosnya, ia menulis:
“17 Ramadhan di Penang
Abang Arifin pulang
Dengan tenang…
Innalillahi wa inna illaihi rajiun…
Baca Juga: Abdullah bin Mubarak, Ulama Dermawan yang Kaya
Kematian yang indah
Yakin khusnul khatimah
Yaa Allah… muliakanlah
Guru kami dengan jannah…
Bersama Rasulullah…
Sahabat…
Hidup ini singkat
Mari bertaubat
Sebelum terlambat…
Al-Faatihah…Aamiin.”
Sementara seperti sudah dirasakannya, Ustadz Arifin bahkan sudah menyiapkan kain kafan dan liang lahatnya di kompleks pesantrennya.
Baca Juga: Behram Abduweli, Pemain Muslim Uighur yang Jebol Gawang Indonesia
Sang isteri pertamanya bahkan menangis sesenggukan dalam pelukan sang suami, tatkala di rumah sakit beberapa hari sebelum kepergiannya.
Pelukan itu seperti tidak mau dilepaskannya. Dan itu rupanya menjadi pelukan hangat perpisahan terakhirnya. Pelukan keimanan dan kasih sayang kepada keluarganya tersayang.
Di akun sosialnya, Ustadz Arifin pun sempat memposting kalimat terakhirnya:
“Duhai ikhwahku Fillah dan keluarga Az Zikra tercinta fillah. InsyaAllah kalau lebih dahulu menghadap Allah, pertama sholat di mesjid Az Zikra Sentul dan kemudian sholat kedua di mesjid Gunung Sindur. Kuburan di samping mesjid Gunung Sindur yg telah arifin siapkan dengan kain kafannya.
Baca Juga: Suyitno, Semua yang Terjadi adalah Kehendak Allah
Subhaanallaah maafkan Arifin, dunia ini sebentar semua kita menuju liqoouhu perjumpaan dengan-Nya.
Demi Allah di hati ini yang ada hanya Allah, Rasulullah dan umat Rasullah.
Subhaanallaah, Arifin sayang antum semua karena Allah.
Muhammad arifin ilham.”
Baca Juga: Transformasi Mardi Tato, Perjalanan dari Dunia Kelam Menuju Ridha Ilahi
Tiga isteri dan sepuluh anak-anaknya tentu sangat berduka atas kepergian Sang Abi yang amat mereka sayangi dan mereka cintai.
Namun, keikhlasan melepaskan sang pemimpin rumah tangga yang sangat mereka banggakan karena Allah, adalah kata terakhirnya.
Seperti diungapkan sang putera sulung, Alvin, “Sekiranya jika ada salah kata atau perbuatan dari Abi, mohon dibuka permintaan maaf sebesar-besarnya. Ya Allah, jika ini yang terbaik, kami ikhlas ya Allah, kami ridho ya Allah.” Ujarnya dengan disertakan gambar menangis….
Kita umat Islam khususnya, merasa kehilangan satu lagi manusia pilihan. Orang yang senantiasa mengingatkan pentingnya dzikrullaah, ahli ibadah, tawadhu, sederhana, lembut tutur katanya, dan penuh senyum kasih sayang.
Baca Juga: Dato’ Rusly Abdullah, Perjalanan Seorang Chef Menjadi Inspirator Jutawan
Kita antar kepergian Ustadz Muhammad Arifin Ilham dengan doa, “Semoga Allah menerima amal ibadahnya, mengampuni dosa-dosanya, dan memasukannya ke dalam surga-Nya. Serta keluarga dan umat yang ditinggalkannya mendapatkan kesabaran dan ketabahan, serta kemampuan untuk melanjutkan dakwahnya. Allaahumaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu.” Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin. (A/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hambali bin Husin, Kisah Keteguhan Iman dan Kesabaran dalam Taat