Jakarta, MINA – Ustadz Uray Salam mengatakan umat Islam termasuk yang ada di Indonesia masyarakat Indonesia harus terus menyuarakan isu dan mendukung Palestina.
“Kita harus melakukan aksi nyata baik itu long march, aksi damai, di majelis-majelis bahkan di media sosial untuk terus menyuarakan Palestina, prihatin terhadap isu Palestina, Kalau bukan umat Islam yang menyuarakan, maka siapa lagi?,” ujar da’i Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dari Kalimantan Barat itu, saat dihubungi MINA, Senin (2/3).
Menurutnya, umat Islam tidak boleh berhenti atau merasa bosan dalam menyuarakan isu Palestina, karena kebiadapan Israel tidak bisa dibiarkan.
Baca Juga: Syubban Fatayat Masjid At-Taqwa Cibubur Gelar Program Youth Camp di Purwakarta
“Israel selalu menyepelekan kecaman-kecaman masyarakat Muslim dunia, bahkan seperti becandaan saja bagi Israel dalam membunuh warga Palestina. Karena dunia itu, kalau sudah Israel yang melakukan kekerasan dianggap seperti biasa walaupun ada pernyataan dari satu atau dua orang Senator Amerika, yang mengecam, tapi pejabat yang lain justru setujui atau diam saja, maka Israel tidak jera,” paparnya.
Terkait aksi Great Return March yang bertepatan pada “Land Day” (Hari Tanah) Palestina 30 Maret 2018 yang rencananya sampai 15 Mei, menurutnya adalah sebuah kewajaran, karena tanah itu sebenarnya hak sah warga Palestina.
Namun, ia sangat prihatin terhadap respon Israel yang sangat kejam hingga menyebabkan korban jiwa dengan syahidnya 17 orang dan lebih dari 1.400 orang terluka oleh penembakan militer Israel, di antaranya 179 anak-anak, 37 wanita dalam aksi GRM di Gaza sejak Jumat (30/3).
“Wajar orang Palestina mau kembali ke tanahnya, tapi malah direspon dengan begitu sangat ekspresif dan sangat kejam. Seharusnya dunia tidah boleh bungkam. Dan paling penting bagi kita sebagai umat Muslim yang jauh dari negara Palestina untuk senantiasa berdoa agar Palestina terbebas dari penjajahan Israel,” imbuhnya. (W/R10/Narti/P1)
Baca Juga: UAR Beri Pelatihan Mitigasi Bencana di SDN Ragunan 05 Pagi Jaksel
Mi’raj News Agency (MINA)