Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

USTADZ WAHYUDI KS : PEMUDA ISLAM AGAR HINDARI “VALENTINE DAY”

Rendi Setiawan - Jumat, 13 Februari 2015 - 06:20 WIB

Jumat, 13 Februari 2015 - 06:20 WIB

841 Views

Mudir Shuffah Al-Fatah Cileungsi, Wahyudi KS. (Photo: Baiturrahmanrc)
<a href=

Mudir Shuffah Al-Fatah Cileungsi, Wahyudi KS. (Photo: Baiturrahmanrc)" width="300" height="201" /> Mudir Shuffah Al-Fatah Cileungsi, Wahyudi KS. (Photo: Baiturrahmanrc)

Cileungsi, Kab.Bogor, 22 Rabi’ul Akhir 1436/12 Februari 2015 (MINA) – Mudir Shuffah Al-Fatah Cileungsi, Wahyudi KS, mengingatkan pemuda Islam untuk menghindari perayaan tak sesuai ajaran Islam, yang diadakan fihak non muslim.

Hal ini disampaikannya mengingat pada tanggal 14 Februari,  akan datang apa yang dinamakan Valentine Day, yang biasa mereka juluki sebagai Hari Kasih Sayang.

“Pemuda Islam jangan sampai ikut-ikutan merayakan Valentine Day, baik berupa tukar hadiah, makan-makan maupun hal lainnya yang berkaitan dengan itu,” katanya pada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (12/2), di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor.

Dia menegaskan, perayaan Valentine Day sangat jauh dari nilai-nilai Islam. Hal itu, menurutnya, bisa dilihat dari segi sejarahnya.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

“Pada tanggal 14 Februari 270 M, Valentine dibunuh karena pertentangannya dengan penguasa Romawi pada waktu itu, Raja Claudius II (268 – 270 M). Maka untuk mengagungkan Valentine, yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, para pengikutnya memperingati kematian Valentine sebagai upacara keagamaan,” paparnya.

Tetapi, katanya, upacara keagamaan itu berubah menjadi perayaan bukan keagamaan, tapi saat ini Hari Valentine itu justru meracuni umat Islam khususnya pemuda.

“Sejak abad 16 M, upacara keagamaan tersebut mulai hilang dan berubah menjadi perayaan bukan keagamaan, dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang Bangsa Romawi kuno yang jatuh pada 15 Februari. Pada perjalannya, perayaan itu kembali jatuh pada 14 Februari sesuai dengan tanggal kematian Valentine,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengingatkan umat Islam khususnya pemuda untuk menghindari perayaan itu dan berhati-hati untuk tidak terjerumus di dalamnya. “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari kaum tersebut, maka berhati-hatilah,” katanya mengingatkan. (L/P011/P2)

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Palestina
Dunia Islam