Pagaralam, Sumatera Selatan, 22 Dzulhijjah 1437 H/ 24 September 2016 (MINA) – Mengangkat pemimpin merupakan bentuk ibadah kepada Allah. Demikian dikatakan Wahyudi KS, M.Pd.I dihadapan sekitar 350 peserta Seminar Nasional Kepemimpinan Islam yang diselenggarakan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Sumatera Selatan bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pagaralam di Gedung Juang, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Sabtu, (24/9).
“Mengangkat kepemimpinan adalah ibadah, dasarnya jelas, ada dalil menasehati ulil amri atau Imam, bisakah menasehati kalau tidak ada imaam?,” ujar Amir Dakwah itu.
Sesuai kaidah fiqih, menegakkan kepemimpinan tentu menjadi wajib sebab berkaitan dengan ibadah-ibadah kita yang lain.
“Mâ lâ yatimmu al-wâjib illâ bihi fahuwa wâjibun, Sesuatu yang suatu kewajiban tidak sempurna kecuali dengan sesuatu itu, maka sesuatu itu hukumnya wajib,” ujarnya mengutip kaidah fiqh.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Hal ini menurutnya, sesuai dengan fakta sejarah sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat.
“Kalau lihat sejarah siapa yang tentukan satu Syawal, awal Ramadhan, zakat, dan lain-lain, adalah Rasul, kemudian dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin tanpa ada batasan teritorial. Ini membuktikan urgennya kepemimpinan dalam Islam,” katanya.
Wahyudi menutup pernyataannya dengan mengajak Umat Islam untuk mengimani Rasulullah yang telah mencontohkan pola kehidupan berjamaah dalam satu kepemimpinan, Jama’atul Muslimin Wa Imaamahum.
“Mari kita beriman kepada Nabi sehingga menjadi ikhwan yang dirindukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam,” katanya.
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah
Jama’ah Muslimin (Hizbullah) merupakan wadah kesatuan umat Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin. Ditegakkan kembali pada 20 Agustus 1953, dengan Imaam pertama Allahuyarham Syeikh Wali Al-Fatah, dilanjutkan oleh Allahuyarham Syeikh Muhyiddin Hamidy, kemudian KH. Yakhsyallah Mansur sampai sekarang ini, dengan pusatnya berada di Jakarta. (L/K08/P2).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue