Bogor, MINA – Ali Farkhan Tsani, biasa disapa ustaz Afta, mengatakan, ibadah puasa Ramadhan jika dimaknai akan dapat menumbuhkan peradaban dunia.
“Hakikat dan kelanjutan dari puasa adalah menahan diri dari perbuatan dan perkataan sia-sia, serta mendorong perbuatan baik,” ujarnya pada Kajian Tarawih di Musholla Al-Hidayah Limusnunggal, Cileungsi, Bogor, Selasa malam (29/5/2018).
Menurut da’i Pesantren Al-Fatah itu, peradaban dunia saat ini memerlukan perbaikan, dan itu bisa diperoleh dari orang-orang yang gemar berpuasa.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Puasa yang penuh dengan keimanan dan pengharapan, akan berdampak pada insan-insan yang berprestasi dan bermanfaat,” ujarnya.
Orang-orang yang puasanya benar tentu akan menahan diri dari pejabat berbuat korup yang memang bukan haknya, juga dapat menahan diri dari berbuat curang terhadap rakyat, lanjutnya.
Orang-orang yang berpuasa juga akan menjadi orang-orang yang saling bersaudara karena Allah, hidup berjamaah satu dengan yang lain, rukun dan damai, yang semua itu sangat diperlukan untuk terbentuknya suatu peradaban.
“Maka, jika kita sedang berpuasa, lalu ada ajakan kemaksiatan atau keburukan, maka tolaklah dengan menyebut bahwa saya sedang berpuasa, menahan diri,” lanjutnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Ia juga menasihatkan jamaah untuk semakin memperbaiki ibadah puasa dan rangkaian lainnya, seperti shalat tarawih, tadarus Al-Quran, bersedekah, dan sebagainya. (L/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka