Jakarta, MINA – Dai Pesantren Al-Fatah, Ali Farkhan Tsani (Afta), mengatakan, hanya syariat Islam yang mampu menata peradaban manusia ke jenjang luhur lagi unggul.
“Syariat Islam merupakan solusi terbaik untuk menata peradaban manusia, bangsa dan dunia pada umumnya, serta konsolidasi kaum Muslimin pada khususnya,” ujarnya pada Khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1439, Jumat (15/6/2018) di Lapangan Kompleks Duta Harapan Indah Kapuk Muara, Jakarta Utara.
Menurut Ustaz Afta, syariat Islam yang penuh rahmat merupakan landasan, visi dan misi utama dalam segala bentuk kehidupan. Ia menyebutkan Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 107.
Ia menambahkan, syariat Islam itu telah diamalkan sepanjang masa adanya kehidupan manusia di muka bumi ini.
Baca Juga: Listrik Padam Total di Aceh, Warga Padati Warkop untuk Isi Daya Ponsel
“Seluruh Nabi utusan Allah membawa agama samawi yang satu, yaitu Al-Islam, agama tauhidullah, mulai dari Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa hingga Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,” ujarnya di hadapan sekitar 1.000 jamaah Masjid Nurul Jannah, Al-Furqan, dan kompleks perumahan sekitarnya.
Terjadinya dekadensi moral, tindak kriminalitas, pergaulan bebas, narkoba, dan sebagainya, akibat tidak menerapkan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari, lanjutnya.
Hal itu akan semakin kuat manakala syariat Islam diamalkan secara berjamaah, bersatu-padu antar seluruh komponen kaum Muslimin di seluruh dunia.
“Di manapun adanya, selama ia bersyahadat, kitab sucinya Al-Quran, mereka adalah saudara kita. Soal perbedaan itu hal yang wajar, selama tidak menjadikan permusuhan,” lanjutnya.
Baca Juga: Pemprov Sumbar Tangguhkan Pelajaran Tatap Muka, Terapkan PJJ Selama Tiga Hari
Terlebih, lanjutnya, agama Islam kini semakin berkembang di negara-negara yang sebelumnya tertekan, seperti di Rusia, China, AS, dan sebagainya.
“Islam menjadi agama alternatif utama manusia, karena mampu memberikan solusi yang bersifat rahmatan lil alamin, sesuai dengan fitrahnya manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.
Afta, yang juga aktif sebagai Penulis dan Redaktur Kantor Berita Islam MINA, mengingatkan dunia, terutama di Timur Tengah, agar kembali kepada ruh Al-Quran dan As-Sunnah, bersatu dan bersaudara karena Allah.
“Bersatunya umat Islam dalam satu Jama’ah Muslimin akan menjadi kekuatan, kewibawaan dan kejayaan Islam, ya’lu walaa yu’la ‘alaihi,” imbuhnya.
Baca Juga: DMI Imbau Masjid di Sumatra Buka Layanan Darurat bagi Korban Banjir
Dalam khotbah Id-nya, ia juga mengingatkan agar umat Islam melestarikan nilai-nilai ibadah puasa Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari gemar melakukan shalat berjamaah, bertadarus Al-Quran, mengikuti kajian, bersedekah dan memberi manfaat kepada alam sekitarnya.
Budayakan Program Al-Quran
Dalam khutbah Idul Fitri yang dikoordinir Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Riyasah Kapuk Muara, Afta yang juga Pengasuh Ma’had Tahfidz Daarut Tarbiyah Indonesia (DTI) Bekasi, mengajak Dewan Kemakmuran Masjid, pengurus sekolah dan perumahan untuk membudayakan program Al-Quran.
Al-Quran sebagai kandungan utama syariat Islam wajib dibaca, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Banjir Rendam 10 Kecamatan di Langkat, Akses Sumut–Aceh Terputus
“Dengan adanya sekolah-sekolah tahfidz, Mabit Kamp Al-Quran di masjid, rumah-rumah Al-Quran, akan membawa keberkahan bagi masyarakat sekitarnya,” ujarnya.
Sehingga diharapkan akan muncul generasi masa depan umat dan bangsa dari berbagai bidang kehidupan, yang hafidz Al-Quran, imbuhnya. (A/RS2/RI-1)
Mi’raj News agency (MINA)
Baca Juga: Aktifis Lingkungan: Banjir Bandang Aceh Akumulasi Kerusakan Ekologis
















Mina Indonesia
Mina Arabic