Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ustaz Fadlan Garamatan: Dakwah Adalah Warisan Para Nabi

kurnia - Rabu, 8 Januari 2020 - 17:03 WIB

Rabu, 8 Januari 2020 - 17:03 WIB

8 Views ㅤ

Ketua Umum Pesantren Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Ustadz Fadzlan Garamatan

Bekasi, MINA – Pimpinan Al-Fatih Kaafah Nusantara (AFKN), Ustaz Fadlan Garamatan mengatakan, sesungguhnya dakwah ini adalah warisan para Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, bahwa beliau pernah mengatakan, sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.

“Pesan tersebut merupakan energi khusus untuk orang beriman, pertama kepada orang kafir agar mereka menyembah Allah, membaca kitab Allah, dan mengikut apa yang disampaikan para Nabi, kedua kepada orang beriman agar mereka memperkuat syahadatnya,” kata ustaz Fadlan kepada MINA, di Pondok Pesantren Nuu Waar, Keb Setu, Bekasi, Rabu (8/1).

Sehingga, menurutnya Papua atau Nuu Waar adalah bagian dari lahan dakwah Nabi Muhammad, dan Nabi usianya tidak sampai, maka dilanjutkan kepada para penerus dakwah Nabi, yaitu para ulama.

“Kita harus melanjutkan dakwah para Nabi, dan Alhamdulilah Papua merupakan bagian dari lahan dakwah kita yang harus dilanjutkan, harus dimakmurkan, dikuatkan dan diterapkan dalam sistem kehidupan,” jelas dia.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-25] Tentang Bersedekah Tidak Mesti dengan Harta

Alhamdulilah, dia ungkapan bahwa saat ini dakwah di Papua sudah mulai menyebar ke wilayah-wilayah yang berdekatan dengan pasifik. Apa yang kita lakukan di sana adalah mencerdaskan saudara-saudara kita.

“Saya kira Undang-Undang Dasar 1945 juga memberikan amanah, untuk mencerdaskan anak bangsa, mencerdaskan ini bukan hanya bicara tentang sila ke lima, keadiaan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi juga mencerdaskan dari sisi spiritual dan jiwanya,” ujar ustaz Fadlan.

Ia juga mengatakan, dai harus mencerdaskan, memahami kehidupan masyarakat setempat agar mereka mau diajak menyembah Allah. Hal itu sangat penting dan ini sudah diatur dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara tertuang dalam pasal 29 tahun 1945.

“Pesantren AFKN didirikan untuk mendidik dan menjaga para santri agar mereka belajar memahami pengetahuan ilmu agama yang kuat, dan akhirnya dapat meningkatan kualitas keimanan mereka disaat mereka pulang ke kampung halamannya,” harapnya. (L/R4/P2)

Baca Juga: Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari

Mi’raj News Agency ((MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
MINA Millenia