Jakarta, MINA – Idul Adha membawa hikmah mendalam terbangunnya solidaritas masyarakat. Ibadah kurban telah mendorong semangat gotong royong, tetapi itu saja dinilai belum cukup.
Wakil Ketua Umum PP Persis, Ustaz Jeje Zaenudin mengatakan, salah satu pekerjaan rumah (PR) terbesar pemerintah saat ini adalah mempersatukan masyarakat.
Menurut dia, sisa-sisa polarisasi politik 2019 masih terasa sampai saat ini.
“Jangan malah menimbulkan kesan sebaliknya, bahwa seakan-akan situasi keterbelahan ini sepertinya sengaja dirawat dan diawetkan demi kepentingan kekuasaan politik tertentu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Ustaz Jeje dalam keterangannya kepada awak media, Senin (11/7).
Baca Juga: Ajak Pemuda Bangkit Demi Pembebasan Al-Aqsa, Dr. Nurokhim Beri Pembelajaran Seru Lewat Game Online
Pada momentum Idul Adha ini, Ustaz Jeje mengingatkan para pemimpin pemerintahan meneladani Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail.
Kedua kekasih Allah ini menyuguhkan pelajaran berharga tentang kerelaan untuk mengalahkan egoisme diri sendiri dan mengorbankannya demi meraih keridaan Allah.
“Jika para pemimpin negeri ini mengambil keteladanan kepemimpinan seperti nabi Ibrahim dan Ismail, kita yakin permasalahan bangsa seberat apapun akan teratasi,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Ustaz Jeje juga mengajak masyarakat muslim menjadikan momentum Idul Adha sebagai kesempatan untuk memerkuat ukhuwah dan solidaritas nasional.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Termasuk saling menghormati dan dewasa dalam menyikapi perbedaan serta mampu menepis isu-isu provokatif yang dapat memecah belah ukhuwah.
“Sudah seharusnya bagi para pemimpin negeri dan pejabat negara membuktikan kesungguhan kerja mereka. Bahwa mereka harus jadi para negarawan yang seluruh kebijakan dan keputusan mereka untuk kepentingan umat dan bangsa, bukan untuk kepentingan kelompok tertentu,” katanya.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal