Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ustaz Khozin: Tingkatan Kualitas Ummat Dengan Akidah dan Konsolidasi

Nur Hadis - Senin, 5 Agustus 2019 - 00:28 WIB

Senin, 5 Agustus 2019 - 00:28 WIB

8 Views

Ustaz Khozin, Saat mengisi Tabligh Akbar Jamaah Muslimin (Hizbullah) di Masjid At-Taqwa desa Ciamis, Sungkai Utara, Lampung Utara. (Photo by: File Istimewa)
Ustaz Khozin, Saat mengisi Tabligh Akbar Jamaah Muslimin (Hizbullah) di Masjid At-Taqwa desa Ciamis, Sungkai Utara, Lampung Utara. (Photo by: File Istimewa)

Ciamis, Lampung Utara, MINA – Dai Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Ustaz Khozin menegaskan pentingnya meningkatkan kualitas ummat dengan akidah yang kuat serta menegakkan konsolidasi antara umat dan pemimpinnya.

Hal tersebut disampaikan Ustaz Khozin pada acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan di masjid At-Taqwa Ciamis, Sungkai Utara, Lampung Utara, Ahad (4/8).

Ia menjelaskan, untuk meningkatkan ummat yang berkualitas dan kuat tentu harus dimulai dari diri sendiri.

“Yaitu dengan membersihkan hati, tidak dengki, memperbanyak istigfar, memperkuat ukhuwwah (persaudaraan),” jelasnya.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

“Karena tujuan dalam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) ini adalah mencapai ridho Allah. Dan terasnya Jamaah itu sendiri adalah ukhuwwah,” imbunya.

Ustaz Khozin mengatakan, semua akidah ditata menurut Al-Quran dan Sunnah.

“Aqidah dan konsolidasi harus tegak supaya terbentuk ummat yang berkualitas,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, 90% masyarakat keliru mengenai maksud dari mentaati ulil amri (pemimpin). Ulil amri bukanlah pemerintah melainkan seseorang yang dibaiat, yang diangkat menjadi imaam (pemimpin).

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

“Al-Jama’ah adalah syariat Islam, lahir dari kandungan Islam yang mengikuti Al-Quran dan Sunnah dan nonpolitik. Penataan dalam Al-Jama’ah adalah konsolidasi wahyu,” jelasnya.

Ia menambahkan, adapun baiat adalah wujud taubat dari alam firqoh (perpecahan) menuju Al-Jama’ah (hidup berjama’ah terpimpin). Barangsiapa yang ingin taubatnya diterima Allah maka istiqomahlah dalam Jamaah, tegasnya.

“Saya selalu ingat wasiat almarhum Imaam Muhyiddin Hamidy, yang saya singkat STMJ. Yaitu, siapa yang tidak mengikuti putaran Al-Jama’ah maka akan disambar putaran lain,” tambahnya. (L/sry/B01/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia