Cukuh Balak, Tanggamus, MINA – Wakil Ketua III bidang Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud (STISQABM), Ustadz Nur Khalid, MA menyampaikan, sedikitnya ada tiga hal mengapa Islam itu agama yang sangat indah.
Hal itu disampaikannya pada Ta’lim Muslimat Niyabah Pringsewu di Masjid At-Taqwa, Desa Banjar Negeri, Dusun Sukadana, Kec. Cukuh Balak, Kab. Tanggamus, Ahad (22/5).
Ia menyampaikan, Islam dikatakan sebagai agama yang indah adalah pertama, Tuhan yang Maha Esa. Allah meminta kepada hambanya untuk menyembahnya, hanya kepada Allah.
“Dalam surah Az-Zariyat ayat 56 dijelaskan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar beribadah kepada-Ku,” katanya.
Baca Juga: Mahsyar dan Mansyar: Refleksi tentang Kehidupan Abadi
Kedua, agama Islam itu lengkap, mulai dari tata cara ibadah (hubungan manusia dengan Allah Subhanahu Wata’ala), dan muamalah (hubungan manusia dengan manusia).
“Segala hal diatur oleh Allah Subhanahu Wata’ala, dari hal yang kita duga sampi hal-hal kecil yang kita tidak terfikirkan pun sudah diatur, sebegitu detailnya Allah,” ungkapnya.
Ketiga, Islam itu mudah dijalankan karena pada prinsipnya pun Allah Subhanahu Wata’ala itu tidak memberikan suatu ke2ajiban melainkan pasti mampu dijalankan oleh hamba-Nua. Selain itu juga dalam ibadah sholat, tentu mudah dilaksanakan jika dilandasi ketaqwaan dan ketulusan cinta kepada Allah.
Di samping itu, ia juga menceritakan bagaimana kondisi dunia sebelum Islam datang. “Kondisi dunia sebelum Islam datang sangatlah gelap, gelap pengetahuan dan agama.”
Baca Juga: Sujud dan Mendekatlah
“Di Eropa, sebelum Islam datang sangat mengenaskan. Nyawa tidak ada harganya, anak-anak dijual, bahkan wanita dijadikan budak. Setelah Islam datang dunia menjadi lebih baik dan indah karena umat Islam mempunyai pedoman yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits,” jelasnya.
Ia berharap, para jama’ah bisa menjadikan Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai pakaian, karena Islam membawa kesejahteraan dan kedamaian.
Ta’lim yang diselenggarakan oleh Koordinator Muslimat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Niyabah Pringsewu tersebut dihadiri oleh lebih dari 300 masyarakat dari berbagai daerah di Pringsewu, juga Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dari Desa Banjar Negeri, Gedung, dan Sukaraja. (L/bad/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-17] Berbuat Baik pada Segala Sesuatu