Ustaz Supardi: Tujuh Karakter Pemuda Pembebas Masjid Al-Aqsa

Ustaz Supardi, S.Sos.I, M.P.(Foto:Abdullah/MINA)

Bogor, MINA – Da’i Kalimantan Timur Ustaz Supardi, S.Sos.I, M.P. menyampaikan, yang akan menjadi pembebas memiliki setidaknya tujuh karakter berdasarkan dalil Al-Quran dan As-Sunah serta fakta sejarah Islam.

“Maka semakin banyak pemuda muslim yang memiliki ciri-ciri ini, insya Allah saat kemenangan dan kembalinya Masjid Al-Aqsa semakin dekat,” tegas Ustaz Supardi dalam Tabligh Akbar Festival Sya’ban 1444 H di Masjid At-Taqwa, Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/3) malam.

Dia menjelaskan, tujuh ciri pemuda pembebas Masjid Al-Aqsa tersebut di antaranya, pertama, memiliki dua orang tua yang satu arah dalam visi membangun rumah tangga, yaitu menempatkan cita-cita dan kemuliaan Islam di atas cita-cita yang lainnya.

Kedua, memiliki ilmu agama yang bagus dan beramal dengannya. Ketiga, memiliki guru yang mengarahkan cita-cita untuk ambil bagian dalam perjuangan menuju kejayaan Islam. Keempat, berbuat hasan bahkan ahsan dalam bermuamalah.

Kelima, memiliki komitmen mendahulukan Allah, Rasul dan Jihad di Jalan Allah di antara semua pilihan dalam dinamika hidup.

Keenam, bangga dengan sebutan muslim, mukmin, hamba Allah, bukan sebutan yang lainnya.

Ketujuh, pemuda mau berjuang secara terpimpin (berjamaah) apa pun peran yang diamanatkan kepadanya.

Ustaz Supardi mengatakan, para pemuda memiliki peran sangat penting dalam pembebasan Masjid Al-Aqsa dilihat dari fakta sejarah peradaban dan kejayaan Islam.

Dia juga mengingatkan arti pentingnya Masjid Al-Aqsa, yakni bahwa masjid tersebut dibangun 40 tahun setelah pembangunan Masjidil Haram di Makkah atau masjid kedua yang dibangun di bumi ini.

“Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama kaun muslimin, di mana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabatnya menjadikannya sebagai qiblat mereka dalam jangka waktu sekian lama. Sampai kemudian Allah memerintahkannya untuk berpindah kiblat ke arah Masjidil Haram,” jelasnya.

Masjid Al-Aqsa di Al-Quds dan Palestina berada dibawah kepemimpinan kaum Muslimin sejak dibebaskan oleh Umar bin Al Khatthab hingga tahun 1948 Masehi atau hampir 1.300-an tahun. Hanya 70 tahun saja dirampas oleh kaum Salib. Lalu berhasil direbut kembali oleh Sholahuddin Al Ayyubi. (L/R1/R5/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.