Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UT BERI PERHATIAN KHUSUS LULUSAN MA DAN PESANTREN

Admin - Kamis, 13 Juni 2013 - 15:16 WIB

Kamis, 13 Juni 2013 - 15:16 WIB

331 Views ㅤ

Pembantu Rektor 4 UT Mohamad Yunus menerima kunjungan delegasi Ponps Al Fatah (dok. MINA)

Jakarta, 4 Sya’ban 1434/13 Juni 2013 (MINA) – Pembantu Rektor IV Universitas Terbuka (UT), Dr. Mohamad Yunus, M.A. mengatakan, pihaknya memberi perhatian khusus kepada siswa dari Madrasah Aliyah (MA) untuk bisa kuliah di universitas yang menerapkan sistem belajar terbuka dan jarak jauh itu.

Hal tersebut diungkapkan saat menerima kunjungan delegasi dari Pondok Pesantran Al Fatah di Kampusnya di Tangerang, Banten, Kamis (13/6).

“Kami memang memberi perhatian khusus kepada para siswa yang berasal dari kalangan MA dan pondok pesantren untuk bisa kuliah di tempat kami. Mereka memiliki keunggulan di bidang agama dan mereka cenderung lebih mandiri karena sudah terlatih ketika di pondok pesantren,” kata Yunus.

Dia mengungkapkan, pada tahun ini, UT menyediakan 1000 beasiswa Bidik Misi dan 1200 beasiswa lainnya dari berbagai perusahaan. “Dari beasiswa tersebut pastinya ada yang diperuntukkan untuk siswa yang berasal dari MA dan Pondok Pesantren,” ungkapnya.

Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis

Saat ini, UT memiliki mahasiswa sebanyak 540.000 mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Mereka belajar di UT dengan sistem online terpadu yang dibimbing oleh para tutor (dosen) yang berpengalaman.

“Ada banyak mahasiswa UT yang berasal dari luar negeri. Mereka adalah warga Indonesia yang bekerja di luar negeri yang ingin belajar mengenai disiplin ilmu tertentu. Tren saat ini adalah di beberapa negara, para pekerja yang memiliki ijazah S1 lebih diprioritaskan dan mendapat tempat khusus daripada yang tidak memiliki ijazah,” jelas Yunus.

Universitas Terbuka adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia yang menerapkan sistem belajar terbuka dan jarak jauh. Sistem belajar itu terbukti efektif untuk meningkatkan daya jangkau dan pemerataan kesempatan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi semua warga Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil, baik di seluruh nusantara maupun di berbagai belahan dunia.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat menuntut untuk terus meningkatkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang menunjang produktivitas. Namun, keterbatasan tempat dan waktu menjadi kendala utama bagi banyak orang dalam mengembangkan diri.

Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia   

Sejak diresmikan pada tahun 1984, UT mendapatkan mandat dari pemerintah untuk memberikan kesempatan yang sangat luas kepada semua warga Indonesia, baik yang baru lulus SLTA maupun yang sudah bekerja untuk mengikuti pendidikan tinggi tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, umur, dan tempat tinggal mereka.

Sistem pembelajaran UT memungkinkan belajar yang fleksibel kepada mereka yang tidak memperoleh kesempatan mengikuti sistem pendidikan tinggi tatap muka.

UT telah mendapatkan akreditasi, baik akreditasi nasional maupun internasional. Secara internasional, UT telah memperoleh Akreditasi Internasional dan Sertifikasi Kualitas dari the International Council for Open and Distance Education (ICDE), Standard Agency (ISA), dan UT telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000 dari Badan Sertifikasi SAI Global dan SGS. Di samping itu, sebagian besar program studi di UT telah mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).(L/P04/P02)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda

Rekomendasi untuk Anda