Islamabad, MINA – Utusan Khusus AS untuk Perdamaian Afghanistan dan Panglima Angkatan Darat Pakistan telah mengadakan pembicaraan untuk membahas dimulainya kembali proses perdamaian antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.
Dikutip dari Al Jazeera, menurut sebuah pernyataan pada Senin (8/6), langkah itu diambil karena kekerasan mulai meningkat kembali setelah gencatan senjata singkat diumumkan dua pekan lalu.
Utusan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afghanistan Zalmay Khalilzad bertemu dengan Panglima Angkatan Darat Jenderal Pakistan Qamar Javed Bajwa di Islamabad pada Ahad, kata militer AS dan Pakistan dalam pernyataan terpisah.
“Keduanya memperhatikan kemajuan baru-baru ini yang diciptakan oleh gencatan senjata Idul Fitri dan percepatan pembebasan tahanan serta mengurangi kekerasan menjelang negosiasi intra-Afghanistan,” kata pernyataan AS pada pertemuan tersebut.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
AS mengatakan, Khalilzad “menyatakan apresiasinya” dalam peran Pakistan membawa Taliban ke meja perundingan.
“Kedua perdamaian yang disepakati di Afghanistan menawarkan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memajukan keamanan, konektivitas dan pengembangan untuk kawasan itu,” kata pernyataan AS itu.
Pernyataan militer Pakistan pada pertemuan itu menambahkan, dibahas pula masalah pemulangan lebih dari dua juta pengungsi Afghanistan yang tinggal di Pakistan selama beberapa dekade dan manajemen perbatasan kedua negara sepanjang 2.500 km.
Pakistan mulai memagari perbatasan untuk mengekang pergerakan pejuang Taliban tiga tahun lalu, sebuah langkah yang ditolak oleh pemerintah Afghanistan karena membantah posisi perbatasan.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Pada bulan Februari, AS dan Taliban Afghanistan menandatangani perjanjian bersejarah di Doha yang bertujuan mengakhiri perang terpanjang AS, yang bertempur di Afghanistan sejak 2001. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai