Riyadh, MINA – Utusan PBB untuk Yaman Martin Griffiths pada Ahad (11/10) tiba di Riyadh, untuk membahas usulan perdamaian di Yaman dengan pejabat-pejabat Yaman dan Arab Saudi.
Konflik di Yaman terjadi antara Pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi dan koalisinya, menghadapi pemberontak Houthi didukung Iran yang sejak tahun 2014 uga berhasil menguasai iukota Sana’a.
Anadolu Agency, mengutip seorang sumber PBB, dengan syarat anonim, mengatakan, Martin Griffiths akan mencoba meyakinkan Pemerintahi Yaman untuk menyetujui deklarasi bersama menyelesaikan konflik yang terus berlangsung, sejak 2014, menyebabkan ribuan korban jiwa, kerawanan pangan dan penderitaan.
Sebelumnya pada Jumat, secara virtual Griffiths juga membahas proses perdamaian dengan Mahdi Al-Mashat, Presiden Dewan Politik Tertinggi pasukan Houthi.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Rancangan perdamaian tersebut mencakup gencatan senjata lengkap, dimulainya kembali pembicaraan politik antara pihak-pihak yang bertikai, dan membuka akses untuk bantuan kemanusiaan.
Yaman telah dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sanaa.
Krisis meningkat pada 2015, ketika koalisi pimpinan Saudi meluncurkan serangan udara untuk menghadapi Houthi. Selanjutna banyak terjadi serang-menyerang antara para fihak. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon