Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Utusan PBB: Gencatan Senjata Sudan Kesempatan Langka untuk Lindungi Warga Sipil

Ali Farkhan Tsani Editor : Rudi Hendrik - 39 detik yang lalu

39 detik yang lalu

0 Views

Tentara Sudan (Mashad Alsudani)

Khartoum, MINA – Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Sudan, Ramtane Lamamra, menyerukan kepada semua pihak yang bertikai untuk menerima usulan gencatan senjata kemanusiaan untuk melindungi warga sipil di negara tersebut .

Lamamra menggambarkannya sebagai “kesempatan langka” untuk menghentikan pertempuran. Al Jazeera melaporkan.

Pada 12 September, Quad, yang terdiri dari AS, Mesir, Arab Saudi, dan UEA, menyerukan gencatan senjata kemanusiaan selama tiga bulan di Sudan untuk memungkinkan pengiriman bantuan darurat ke semua wilayah sebagai langkah menuju gencatan senjata permanen.

“Gencatan senjata kemanusiaan yang diusulkan oleh para mitra menawarkan kesempatan langka untuk menghentikan pertempuran, melindungi warga sipil, dan meringankan penderitaan yang luar biasa,” ujar Lamamra dalam sebuah unggahan di X.

Baca Juga: Hamas Serahkan Jenazah Tawanan Israel kepada Palang Merah di Gaza

“PBB menyambut baik semua upaya yang dapat membawa kelegaan dan harapan bagi rakyat Sudan,” ujarnya.

Utusan tersebut mendesak semua pihak untuk memanfaatkan kesempatan guna mengubah arah Negara, sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan membangun kembali kepercayaan.

“Setiap hari tanpa kendali membawa berita yang lebih buru, keluarga-keluarga melarikan diri dalam ketakutan, kekejaman yang mengguncang hati nurani,” lanjutnya.

Utusan PBB menekankan, jeda yang berkelanjutan juga dapat membuka ruang bagi dialog dan proses politik yang kredibel, satu-satunya jalan menuju perdamaian yang adil dan abadi.

Baca Juga: Kazakhstan Konfirmasi Bergabung dengan Perjanjian Abraham

Pemerintah Khartoum sebelumnya telah menetapkan persyaratan untuk setiap dialog politik dengan RSF, termasuk penarikan kelompok pemberontak dari kota-kota yang diduduki dan pengecualian kelompok pemberontak dari peran politik apa pun di masa depan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Budidaya Opium Afghanistan Turun 20% pada 2025

Rekomendasi untuk Anda