Khartoum, MINA – Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Sudan, Ramtane Lamamra, menyerukan kepada semua pihak yang bertikai untuk menerima usulan gencatan senjata kemanusiaan untuk melindungi warga sipil di negara tersebut .
Lamamra menggambarkannya sebagai “kesempatan langka” untuk menghentikan pertempuran. Al Jazeera melaporkan.
Pada 12 September, Quad, yang terdiri dari AS, Mesir, Arab Saudi, dan UEA, menyerukan gencatan senjata kemanusiaan selama tiga bulan di Sudan untuk memungkinkan pengiriman bantuan darurat ke semua wilayah sebagai langkah menuju gencatan senjata permanen.
“Gencatan senjata kemanusiaan yang diusulkan oleh para mitra menawarkan kesempatan langka untuk menghentikan pertempuran, melindungi warga sipil, dan meringankan penderitaan yang luar biasa,” ujar Lamamra dalam sebuah unggahan di X.
Baca Juga: Belasan Warga Suriah Tewas, termasuk 2 Anak dalam Serangan Israel di Beit Jinn, Suriah
“PBB menyambut baik semua upaya yang dapat membawa kelegaan dan harapan bagi rakyat Sudan,” ujarnya.
Utusan tersebut mendesak semua pihak untuk memanfaatkan kesempatan guna mengubah arah Negara, sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan membangun kembali kepercayaan.
“Setiap hari tanpa kendali membawa berita yang lebih buru, keluarga-keluarga melarikan diri dalam ketakutan, kekejaman yang mengguncang hati nurani,” lanjutnya.
Utusan PBB menekankan, jeda yang berkelanjutan juga dapat membuka ruang bagi dialog dan proses politik yang kredibel, satu-satunya jalan menuju perdamaian yang adil dan abadi.
Baca Juga: Banjir dan Tanah Longsor di Sri Lanka: 56 Tewas, 21 Hilang
Pemerintah Khartoum sebelumnya telah menetapkan persyaratan untuk setiap dialog politik dengan RSF, termasuk penarikan kelompok pemberontak dari kota-kota yang diduduki dan pengecualian kelompok pemberontak dari peran politik apa pun di masa depan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Banjir Thailand Selatan Tembus 145 Jiwa, Songkhla Terparah dengan 110 Korban
















Mina Indonesia
Mina Arabic