Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Utusan PBB ke Sanaa Lanjutkan Pembicaraan Damai Yaman

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 14 Juli 2016 - 17:34 WIB

Kamis, 14 Juli 2016 - 17:34 WIB

256 Views

Sanaa, 9 Syawwal 1437/14 Juli 2016 (MINA) – Utusan PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed tiba di ibukota Yaman, Sanaa, pada Rabu (13/7) waktu setempat dalam lanjutan pembicaraan damai yang disponsori PBB antara pemerintah Yaman dan kelompok Houthi.

Anadolu Agency menyebutkan, Ould Cheikh diagendakan akan bertemu dengan perwakilan dari kedua pihak, termasuk dengan mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, sekutu utama Houthi, sebuah sumber yang meminta tidak disebutkan namanya berbicara kepada media.

Putaran kedua pembicaraan antara pemerintah Yaman dan Houthi dijadwalkan akan dimulai di Kuwait pada Jumat besok setelah absen dalam dua pekan lalu.

Sebuah sumber pemerintah mengatakan, sebelumnya Ould Cheikh telah bertemu dengan perunding pemerintah di ibukota Arab Saudi pada Selasa (12/7) tapi gagal membujuk mereka untuk menghadiri pembicaraan putaran selanjutnya di Kuwait.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Pada hari yang sama, beberapa partai politik Yaman meminta pemerintah untuk menangguhkan partisipasinya dalam negosiasi sampai Houthi mematuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB 2216 tahun lalu, yang menyerukan kelompok tersebut untuk menarik diri dari ibukota dan meletakkan senjata mereka.

Yaman telah diguncang oleh kekacauan sejak akhir 2014, ketika Houthi dan sekutunya menyerbu Sanaa dan wilayah lain negara itu, memaksa Presiden Abd-Rabbuh Mansour Hadi dan pemerintah yang didukung Arab Saudi untuk sementara mengungsi ke Riyadh.

Pada Maret tahun lalu, Arab Saudi dan sekutu Arabnya meluncurkan kampanye militer besar-besaran di Yaman yang bertujuan menghantam Houthi dan memulihkan pemerintahan Hadi.

Pada bulan April tahun ini, pemerintah Yaman dan Houthi memasuki pembicaraan damai yang disponsori PBB di Kuwait, yang bertujuan menyelesaikan konflik.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Akibat konflik, ribuan warga telah tewas dan diperkirakan 2,5 juta warga lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Negosiasi yang terhenti sementara hingga akhir bulan lalu, sejauh ini gagal untuk menghasilkan terobosan apapun. (T/P4/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Timur Tengah
Palestina
Internasional