Baghdad, MINA – Utusan PBB untuk Irak mengutuk penggunaan senapan berburu burung terhadap pengunjuk rasa damai di Baghdad dan mendesak pemerintah untuk memastikan mereka yang berdemonstrasi tidak dirugikan.
Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) pada Senin (17/2) mengatakan telah menerima pengaduan bahwa demonstran telah ditargetkan menjadi sasaran dengan senapan berburu, batu dan bom api pada malam 14-16 Februari, yang menyebabkan setidaknya 50 orang terluka.
Setidaknya 150 orang terluka di kota suci Syiah Kerbala pada Januari saja karena taktik yang sama, kata UNAMI dalam sebuah pernyataan, demikian Arab News melaporkan.
“Pola berkelanjutan dari penggunaan kekuatan yang berlebihan, dengan kelompok-kelompok bersenjata yang teridentifikasi secara ambigu dan loyalitas yang tidak jelas, adalah masalah keamanan yang serius yang harus ditangani dengan segera dan tegas. Para pengunjuk rasa yang damai harus dilindungi setiap saat,” kata Jeanine Hennis-Plasschaert, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Irak.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Tidak ada komentar langsung dari otoritas Irak.
Irak menghadapi krisis domestik yang luar biasa karena hampir 500 orang telah tewas sejak Oktober 2019 dalam protes yang menuntut pemecatan elit penguasa yang korup dan mengakhiri campur tangan asing, terutama oleh Iran dan Amerika Serikat. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama