Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UTUSAN PBB  UNTUK YAMAN: RAMADHAN MOMENTUN UNTUK PERDAMAIAN

Ali Farkhan Tsani - Senin, 8 Juni 2015 - 13:29 WIB

Senin, 8 Juni 2015 - 13:29 WIB

452 Views

a <a href=

utusan pbb yaman" width="357" height="255" /> Utusan khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed (Yemen Times)

Shana’a, 21 Sya’ban 1436/8 Juni 2015 (MINA) – Utusan khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed, menyatakan kehadiran bulan Ramadhan tepat dijadikan sebagai momentum untuk perdamaian konflik Yaman.

“Bulan suci Ramadhan adalah waktu refleksi untuk perdamaian, dan kesempatan untuk gencatan senjata, yang bisa mengakhiri permusuhan,” ujar Cheikh Ahmed pada Khaleej Times, Sabtu (6/6), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurut pejabat yang pernah juga ditunjuk PBB untuk misi bantuan kemanusiaan ke Afrika, Suriah dan Libya tersebut, jika permusuhan berakhir, maka ia bisa meyakinkan semua pihak untuk duduk bersama-sama menemukan solusi yang langgeng.

Ia juga meminta pihak Arab Saudi dan Iran untuk ikut membantu menciptakan stabilitas regional.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

“Ramadan membawa sebuah harapan untuk memecahkan masalah yang seolah membeku. Mereka semua harus meraihnya dengan kedua tangan terbuka, demi Yaman,” ujarnya.

Untuk itu ia mengharapkan semua pembicaraan yang bertujuan mengakhiri konflik di salah satu negara termiskin di Timur Tengah itu, dapat diselesaikan pada pertemuan pekan depan di Jenewa, Swiss.

Laporan dari Washington menyebutkan, bahwa AS yang menjadi pendukung utama serangan koalisi Arab ke Yaman, telah membuka hubungan pembicaraan dengan utusan Houthi, dalam upaya untuk menjamin pembebasan warga tawanan asal AS, juga bisa berfungsi sebagai kesempatan untuk menjangkau kelompok bersenjata tersebut.

Sementara itu, Rusia dan Cina, sejauh ini telah mempertahankan jarak yang aman dengan Yaman.

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Namun, menurut Ismail Ould Cheikh Ahmed, mereka juga harus datang pada pertemuan mendatang dengan masukan mereka untuk perdamaian abadi dan mencegah konflik ke arah rute pasokan minyak.

Sebab menurutnya, eskalasi konflik pasokan minyak, akan dapat mempengaruhi aliran minyak melalui selat Bab al-Mandab dan Selat Hormuz. Arus bebas minyak tidak hanya penting bagi negara-negara regional, tapi juga merupakan jalur kehidupan ekonomi global.

Sementara pada saat yang sama, gencatan senjata tanpa syarat dan solusi politik bisa membuka jalan bagi rehabilitasi jutaan orang yang telah terlantar akibat konflik, paparnya. (T/P4/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Timur Tengah
Dunia Islam
Timur Tengah