New York, 3 Sya’ban 1437/8 Mei 2016 (MINA) – Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Yaman mengadakan pembicaraan dengan pihak yang bertikai di negara itu dalam upaya untuk memecahkan kebuntuan, sehari setelah pemerintah menarik diri dari pembicaraan langsung.
Ismail Ould Cheikh Ahmed mengadakan pembicaraan Ahad pagi secara terpisah di kota Kuwait dengan delegasi.
“Sidang pleno atau pertemuan komite ‘direncanakan di sore hari ini,” kata Charbel Raji, juru bicara utusan PBB. Demikian World Bulletin melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Pemerintah Yaman Sabtu (7/5) menarik diri dari perundingan langsung dengan perwakilan pemberontak Huthi setelah menilai tidak ada tanda-tanda kemajuan dalam perundingan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sebuah sumber terdekat delegasi pemerintah mengatakan, pembicaraan telah mencapai tahap halus setelah “pemberontak mundur ke titik awal”. “Artinya situasinya telah rumit,” kata sumber itu kepada Kantor Berita Perancis, AFP.
Para pemberontak itu dan sekutu mereka menuntut pembentukan pemerintahan transisi berdasarkan kesepakatan bersama, sebelum terus maju dengan isu-isu lain yang mengharuskan mereka untuk menyerahkan senjata dan menarik diri dari wilayah mereka yang diduduki pada tahun 2014.
Pemberontak juga menuntut penarikan pasukan Amerika Serikat yang beroperasi di selatan negara itu menghadapi militan Al-Qaeda.
Pada Kamis, Ould Cheikh Ahmed mengatakan, musuh telah mulai membahas isu-isu politik dan keamanan utama dalam negosiasi tatap muka yang bertujuan untuk mengakhiri 13 bulan perang yang menghancurkan.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Kelompok kerja tersebut bertukar pandangan tentang menyelesaikan masalah politik dan keamanan dan pembebasan tahanan dan tahanan, sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2216.
Hal ini memerintahkan para pemberontak untuk menarik diri dari wilayah yang mereka telah diambil sejak 2014 dan menyerahkan persenjataan berat mereka telah disita.
Telah ada tekanan internasional untuk mengakhiri konflik Yaman bahwa perkiraan PBB telah menewaskan lebih dari 6.400 orang dan pengungsi 2,8 juta sejak Maret tahun lalu. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah