Sana’a, MINA – Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, meyakinkan para pemimpin Houthi tentang proposalnya untuk mencabut pengepungan Kota Taiz dan membuka beberapa jalan antara kegubernuran.
Grundberg tiba di ibu kota Yaman, Sana’a, Rabu (8/6), setelah sebelumnya bertemu dengan pejabat pemerintah Yaman dan Houthi dalam dua putaran di ibu kota Yordania, Amman. Namun belum menghasilkan kesepakatan bersama.
PBB mengkhawatirkan adanya kekerasan usai gencatan senjata yang disponsori PBB yang diperpanjang hingga 2 Agustus mendatang. Asharq al-Awsat melaporkan.
Pemimpin Houthi Abdul-Malik al-Houthi mengancam akan melanjutkan pertempuran untuk mengendalikan daerah-daerah yang dibebaskan di bawah kendali pemerintah Yaman.
Baca Juga: Yordania Siap Daratkan Pesawat Bantuan Kemanusiaan di Gaza Selatan
Sementara itu, Grundberg mengatakan dia akan bertemu dengan pemimpin Houti secara khusus untuk membahas proposal pembukaan kembali jalan ke Taiz, kota terbesar ketiga Yaman yang sebagian besar terputus sejak 2015.
“Kami berharap akan melakukan diskusi konstruktif mengenai proposal kami untuk membuka kembali jalan di Taiz dan provinsi lainnya, serta langkah-langkah ekonomi dan kemanusiaan dan jalan ke depan,” kata Grundberg saat tiba di Sanaa.
“Yaman telah melihat manfaat nyata dari gencatan senjata. Kami telah menyaksikan perubahan positif yang signifikan dan kami memiliki tanggungjawab untuk menjaganya dan mewujudkan potensinya untuk perdamaian di Yaman,” lanjutnya kepada wartawan.
Mengadakan pembicaraan di Taiz adalah salah satu syarat gencatan senjata, bersama dengan melanjutkan penerbangan komersial dari Sana’a dan memungkinkan kapal bahan bakar ke pelabuhan jalur kehidupan Hodeida, yang juga berada di tangan Houthi.
Baca Juga: Argentina Jadi Negara Pertama yang Tarik Pasukannya dari UNIFIL
Grundberg memuji perpanjangan gencatan senjata, menyebutnya sebagai “sinyal positif dari keseriusan para pihak untuk menegakkan perdamaian dan menerapkan gencatan senjata.” (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Tunda Penangguhan Ekspor Suku Cadang F-35 ke Israel