New York, 3 Jumadil Akhir 1436/23 Maret 2015 (MINA) – Utusan Khusus PBB Jamal Benomar memperingatkan, Yaman berada di “tepi perang saudara” dan dia menyeru semua pihak untuk menyelesaikan konflik secara damai.
Berbicara pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB melalui jaringan video pada Ahad (22/3), Benomar yang telah mencoba menengahi konflik Yaman selama beberapa bulan mengatakan, jika langkah-langkah segera tidak diambil, “negara akan meluncur jauh ke dalam kekerasan lebih lanjut”.
“Kesimpulannya, saya mendesak semua pihak menghentikan semua permusuhan dan menahan diri dari provokasi dan menggunakan kekerasan,” kata Benomar, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Senin (23/3).
Al Jazeera melaporkan dari markas besar PBB di New York, pernyataan diplomat PBB secara tegas memperingatkan situasi di Yaman sangat serius jika tidak ada solusi politik yang tercapai.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Yaman bisa berubah menjadi kombinasi Irak, Libya dan Suriah,” kata Benomar.
Negara Arab miskin itu terjebak dalam kekacauan selama beberapa bulan terakhir, di mana milisi Syiah yang dikenal sebagai Houthi, merebut kendali ibu kota Sanaa dan memaksa Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi melarikan diri ke kota utama selatan, Aden.
Peringatan Benomar muncul di saat Houthi berhasil merebut kota Taiz dan bandara pada Ahad, setelah bentrok dengan pasukan yang setia kepada Presiden Hadi.
Koresponden Al Jazeera melaporkan, puluhan tank dan kendaraan lapis baja yang membawa pejuang Houthi telah menyeberang ke Gubernuran Al-Dhalie dan Aden.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Seorang aktivis politik Yaman, Ahmed Al-Wafi mengatakan, Houthi telah mengambil penuh control pangkalan udara militer Taiz, sekitar 180 km sebelah utara Aden, dan telah dikerahkan pejuang untuk pos-pos pemeriksaan orang di titik-titik masuk kota dan jalan-jalan.
Dalam pidato televisi Ahad, pemimpin Houthi Abdulmalik Al-Houthi meminta pendukungnya untuk memobilisasi daerah selatan negara itu, dimana merupakan wilayah kubu sekutu Presiden Hadi. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon