Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uya Kuya Mengaku Terhormat jadi Moderator FGD Soal Palestina

Arif Ramdan - 6 menit yang lalu

6 menit yang lalu

5 Views

anggota DPR Komisi IX Surya Utama yang lebih dikenal dengan nama Uya Kuya. (FOTO: TVRParlemen)

Jakarta, MINA – Artis sekaligus anggota DPR Komisi IX Surya Utama yang lebih dikenal dengan nama Uya Kuya mengaku bangga dan terhormat dapat memoderatori Focus Group Discussion (FGD) Solidaritas Kemanusiaan untuk Mendukung Perjuangan Palestina di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (29/11).

Uya Kuya yang juga anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) dari Praksi PAN menyatakan rasa bangganya tersebut karena  menjadi bagian dari yang menyuarakan solidaritas untuk Palestina.

”Sungguh sangat terhormat siang ini Saya didaulat jadi moderator, kenapa? Karena topik ini terkait Palestina. Di ini salah satu prioritas kebijakan luar negeri Indonesia Ini topik kemanusiaana yang terabaikan sampai sekarang,” ujarnya.

Uya Kuya memandu sesi FGD yang menghadirkan Prof Mahmoud Anbar dari Universitas Islam Gaza yang juga anggota Asosiasi Cendikian Palestina, Dr Dany Kurniady, Ketua Tim EMT MER-C untuk Gaza.

Baca Juga: BKSAP DPR: Indonesia Berutang kepada Bangsa Palestina

Selain kedua pembicara itu, hadir juga Smith Alhadar Direktur Eksekutif Demokrasi Pendidikan dan Penasihat Masyarakat  Timur Tengah Indonesia, dan Prof Yon Machmudi, Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Pada acara diskusi yang bertujuan untuk menunjukkan solidaritas kepada Palestina yang bertepatan dengan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina, BKSAP juga mengadakan bazar UMKM. Keuntungan dari bazar tersebut akan disumbangkan kepada Palestina, katanya.

Dukungan terhadap Palestina, ditunjukkan BKSAP bersama Aqsa Working Group dengan meluncurkan Rumah Sakit Ibu dan Anak Indonesia (RSIA) di Kota Gaza yang akan berdiri di lahan 5.000 meter.

Pada kesempatan yang sama, Onny Firyanti Hamidi, Ketua Maemuna Center (Mae-C), sayap perempuan dari AWG, menyampaikan bahwa Gaza tidak pernah memiliki rumah sakit ibu dan anak dan izin untuk mendirikan RSIA tersebut berhasil dari otoritas kesehatan didapatkan hanya dalam waktu dua bulan. []

Baca Juga: Dubes Palestina Puji Indonesia dalam Mendukung Palestina

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda