
Petugas kesehatan Guinea mengenakan baju pelindung di pusat perawatan Ebola di Conakry, 25 September (Foto: AFP)
Jenewa, 3 Dzulhijjah 1435/27 September 2014 (MINA) – Ribuan dosis vaksin percobaan Ebola baru akan siap digunakan awal tahun depan di negara-negara Afrika yang parah terkena virus mematikan.
“Jika semuanya berjalan baik, kita mungkin dapat mulai menggunakan beberapa vaksin ini di beberapa negara yang terkena dampak pada awal tahun depan,” kata Asisten Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Marie-Paule Kieny, Jumat (26/9), Jenewa.
Saat ini, tidak ada pengobatan atau vaksin berlisensi terhadap virus Ebola yang telah menewaskan hampir 3.000 orang di Afrika Barat, dan WHO telah menyetujui prototipe percobaan melalui pengujian, media online Modern Ghana yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Kieny mengatakan kepada wartawan, WHO berfokus pada dua vaksin, yaitu yang dibuat oleh perusahaan Inggris GlaxoSmithKline (GSK), dan oleh kelompok AS NewLink Genetics, hal ini untuk mempercepat uji klinis.
Baca Juga: Media Asing: Militan Sudan Membantai Warga Desa, 200 Lebih Tewas
Vaksin percobaan lain dari perusahaan AS Johnson & Johnson, tidak dikesampingkan, tetapi mereka tertinggal beberapa bulan.
Beberapa uji klinis vaksin GSK telah dimulai di Amerika Serikat dan Inggris, dan uji coba lain diharapkan dimulai di Mali pekan depan.
Ujian vaksin NewLink juga siap dimulai dalam waktu dekat di Amerika Serikat, dan rencananya di negara-negara lain, termasuk Jerman.
“Sebelum dipakai langsung ke orang yang sangat rentan di negara-negara yang terkena dampak, kami perlu tahu setidaknya ini aman dalam beberapa ratus sukarelawan,” kata Kieny.
Baca Juga: PBB Tuduh Paramiliter Sudan Halangi Bantuan untuk Darfur
Jika terbukti aman, ribuan dosis vaksin percobaan kedua harus tersedia pada Januari 2015.
Pemerintah Kanada telah menyumbangkan 800 botol vaksin NewLink kepada WHO, dan Kieny mengatakan beberapa ribu dosis lebih mungkin akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang.
Sekitar 10.000 dosis vaksin GSK juga harus tersedia pada awal 2015. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: MSF: Separuh Penduduk Sudan Hadapi Kekurangan Pangan