Teheran, MINA – Seorang pejabat senior Iran membantah pernyataan publik Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri yang disiarkan dalam sebuah wawancara televisi pada Ahad (12/11) lalu, yang mengatakan ia mengancam Hariri.
Ali Akbar Velayati, Penasihat Kebijakan Luar Negeri pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei pada Selasa (14/11) menuding pernyataan Hariri di televisi adalah diktat dari Arab Saudi.
“Pernyataan terakhir Hariri adalah diktat Saudi,” kata Velayati, orang yang sempat bertemu dengan Hariri di Beirut pada Jumat, 3 November, sehari sebelum pengunduran diri Hariri sebagai Perdana Menteri.
Pada siaran Ahad, Hariri mengatakan bahwa Velayati telah mengancam dirinya saat pertemuan di Beirut. Ia juga mengaku telah meminta Iran untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Lebanon.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
“Hariri sama sekali tidak mengatakan dalam pertemuan terakhir kami bahwa Iran seharusnya tidak ikut campur dalam urusan Lebanon,” kata Velayati di Teheran. Demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA.
Ia menegaskan bahwa dalam pertemuan mereka berdua, Hariri tidak membicarakan campur tangan Iran dalam urusan Lebanon atau ditandai dengan ancaman dan konfrontasi.
“Ucapannya (pada hari Ahad) didikte oleh orang-orang Saudi yang belum siap membiarkan Lebanon menikmati keamanan dan stabilitas, atau menyaksikan persahabatan antara orang-orang Iran dan Lebanon,” tambahnya. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)