Caracas, 10 Muharram 1436/3 November 2014 (MINA) – Venezuela akan mengirim 10 ton bantuan kemanusiaan dan peralatan medis untuk Jalur Gaza yang dilanda perang pada hari Ahad (2/11), demikian kata kedutaan Palestina di Caracas dalam sebuah pernyataan.
Sebuah pesawat membawa bantuan dari Caracas ke bandara Amman, dan pesawat yang sama akan membawa 100 siswa Palestina yang telah diberikan beasiswa untuk belajar di Venezuela ke negara itu, demikian pernyataan seperti dilaporkan Maan News Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pekan lalu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan negaranya akan memberikan beasiswa kepada 1.000 warga Palestina untuk universitas Venezuela.
Linda Subih, Dubes Palestina untuk Venezuela mengatakanm ia dan 31 orang Venezuela muda dan perempuan akan menyretai bantuan ke Amman, yang kemudian akan dikirim ke Gaza.
Menurut Menteri Luar Negeri, Elias Jaua, pada 6 Agustus lalu Venezuela telah mengirimkan 16 ton bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina yang tinggal di Jalur Gaza.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Dalam konferensi pers di Kairo, Mesir, yang disiarkan oleh jaringan Telesur, Jaua menjelaskan bahwa dari total 16 ton, 6 ton dikumpulkan oleh rakyat Venezuela, sedangkan sisanya 10 ton disediakan oleh Pemerintah Bolivarian.
“Sejauh ini, 6 ton pasokan medis-bedah, makanan dan selimut telah dikumpulkan akan dikirim dalam beberapa hari mendatang untuk rakyat Palestina,” katanya.
Dia menambahkan, pemerintah melalui lembaga-lembaganya bekerja bersama rakyat Venezuela untuk menambah 10 ton lebih bantuan kemanusiaan.
Menteri luar negeri Venezuela tiba hari Rabu (6/8) di Mesir untuk mengkoordinasikan bantuan yang ditawarkan oleh Pemerintah Venezuela kepada rakyat Palestina, yang merupakan korban agresi keji Israel di Jalur Gaza yang mengakibatkan lebih dari 2.000 orang tewas dan 9.000 lainnya terluka.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Tujuan kunjungan ini adalah bagian dari tugas yang dipercayakan oleh Presiden Republik, Nicolas Maduro, setelah mengumumkan penciptaan penampungan bernama Hugo Chavez untuk menjadi tuan rumah anak-anak yang kehilangan orang tua mereka setelah bom Israel. (T/P005/R-01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)