Jantho, MINA – Pekan Olahraga Aceh (PORA) ke 13 resmi dibuka Senin (19/11) malam, di Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, diikuti 23 kabupaten / kota mempertandingkan sedikitnya 29 cabang olahraga.
Namun begitu, PORA tahun ini justru mendapat sejumlah kritikan pedas dari para atlit hingga official tim. Sejumlah venue yang rencananya akan digunakan untuk PORA belum rampung dikerjakan. Seperti yang dirasakan Rahmat official tim Pidie yang mengaku kecewa dengan persiapan PORA ini, Selasa (20/11).
“Kecewa, saya rasa atlit sudah sangat siap, namun melihat venue seperti ini jadinya kecewa, makanan untuk atlit juga terlambat,” kata Rahmat.
Ia menilai, persiapan PORA seharusnya sudah dilakukan selama 4 tahun yang lalu, lantaran terpilihnya Aceh Besar sebagai tuan rumah sudah diketahui saat PORA tahun 2014 di Aceh Timur.
Baca Juga: Komite Olimpiade Palestina Kecam Pembongkaran Akademi Olahraga di Yerusalem
“Kalau seperti ini terkesan dipaksakan, sayang atlit yang bertanding,” kata Rahmat.
Sementara itu, Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, mengakui adanya sejumlah fasilitas yang belum selesai dikerjakan.
Ia mengatakan telat nya selesai sejumlah venue diakibatkan pembangunan yang baru dikerjakan pada tahun 2018 ini, namun demikian Mawardi menegaskan pembangunan tetap akan dilanjutkan selesai pergelaran PORA.
“Pembangunan fasilitas ini bukan hanya dikhususkan untuk PORA saja, melainkan juga untuk persiapan PON 2024 Aceh-Sumut, maupun untuk kebutuhan para atlit di Kabupaten Aceh Besar.”
Baca Juga: Timnas Futsal Putri Indonesia Menang Telak, Raih 7-0 Lawan Myanmar
“PORA ini hanya momentum, namun ini aset kita yang harus kita jaga, juga nanti akan digunakan untuk PON 2024 mendatang,” terang Mawardi. (L/AP/P1 )
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Bantai Arab Saudi 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia