Paris, 9 Ramadhan 1437/14 Juni 2016 (MINA) – Seorang warga Perancis telah memvideokan sebuah serangan yang menewaskan dua petugas polisi, kata pihak berwenang.
Kantor berita Amaq, media milik kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) telah mengutip seorang sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, pejuang ISIS melakukan serangan di larut malam di Magnaville, pinggiran Paris pada Senin (13/6).
Dua polisi, seorang pria dan wanita yang tinggal bersama-sama, tewas. Penyerang yang diidentifikasi sebagai Larossi Abbala 25 tahun, juga tewas, sementara balita 3 tahun dari pasangan polisi itu selamat.
Presiden Prancis Francois Hollande mengadakan pertemuan keamanan darurat pada Selasa (14/6) membahas aksi “teroris” itu, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Dia mengatakan, Perancis sedang menghadapi ancaman “skala yang sangat besar”.
“Perancis bukan satu-satunya negara yang bersangkutan (dengan ancaman teroris), seperti yang telah kita lihat, sekali lagi, di Amerika Serikat, di Orlando,” katanya.
Perancis telah bersiaga tinggi karena menjadi tuan rumah acara olahraga top Eropa, yaitu turnamen sepakbola benua biru European Championship selama sebulan, dan masih dalam keadaan darurat setelah serangan November 2015.
Perdana Menteri Perancis Manuel Valls mengatakan, “Ini adalah ancaman global, itu sebabnya kita memerangi terorisme di Suriah dan Irak, dan di tanah kami.”
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Menurut pejabat polisi, Abbala adalah warga pinggiran barat Paris, Mantes-la-Jolie. Ia pernah dihukum pada 2013 selama tiga tahun penjara, termasuk enam bulan ditangguhkan, karena merekrut pejuang jihad di Pakistan. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas