Jakarta, 4 Dzulqo’dah 1435/30 Agustus 2014 (MINA) – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, pihaknya terus memantau perkembangan masalah kesehatan di Arab Saudi, khususnya yang terkait dengan penyebaran Virus Ebola.
Menag mengaku terus melakukan koordinasi dan komunikasi intensif dengan Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Haji di Arab Saudi.
“Jamaah tidak perlu khawatir, karena terus dipantau perkembangan virus Ebola ini. Kita terus berkomunikasi dengan pihak otoritatif di Arab Saudi,” kata Menag sebagaimana siaran pers Pinmas yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (30/8).
Menag mengatakan, Ibu Menteri Kesehatan (Menkes) juga sudah menyatakan kepada dirinya bahwa akan selalu memberikan informasi terkini terkait perkembangan masalah virus Ebola.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Ibu Menkes sudah menyatakan ke saya kalau ada info baru akan segera dikomunikasikan sehingga kalau sekarang belum ada, memang belum ada kendala,” kata Menag.
Menag juga mengungkapkan, Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan tegas terhadap empat negara di Afrika Barat yang diduga menjadi awal penyebaran virus Ebola. Yakni, Liberia, Nigeria, Guinea, dan Sierra Leone.
“Empat negara di Afrika Barat yang diduga menjadi awal penyebaran virus ini, tahun ini tidak mengirimkan jamaah hajinya,” kata Menag.
Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Tjandra Yoga Aditama, Selasa (19/08) menjelaskan bahwa total kumulatif kasus ebola secara global ada 2.127 kasus dengan 1.145 kematian atau (case fatality rate/CFR) mencapai 54,12 persen.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Sebaran kasus pada empat negara terjangkit di Afrika Barat, yaitu Guinea: 519 Kasus (376 kasus konfirmasi, 133 kasus probable, dan 10 kasus suspek) termasuk 380 kematian dengan CFR 73,21 persen. Sementara Liberia, sejumlah 786 kasus (190 kasus konfirmasi, 423 kasus probable, dan 173 kasus suspek) termasuk 413 kematian dengan CFR 52,54 persen.
Juga di Sierra Leone sejumlah 810 kasus (733 kasus konfirmasi, 38 kasus probable dan 39 kasus suspek) termasuk 348 kematian dengan CFR 42,96 persen. Nigeria sejumlah 12 kasus (0 kasus probable dan 1 kasus suspek) termasuk empat kematian dengan CFR 33,33 persen.
Tjandra Yoga menegaskan bahwa di Indonesia, hingga kini belum ditemukan kasus suspek/probable/konfirmasi sampai dengan hari ini.
Sebelumnya pula, ketika disinggung tentang antisipasi masalah kesehatan, utamanya terkait Virus Ebola, Menag meyakinkan bahwa Pemerintah sudah siap melakukan langkah antisipatif. (T/K09/R05)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain