Otoritas Israel pada Senin (19/8) menolak permohonan visa Mecdulin Hassune, mencegahnya kembali ke Istanbul, tempat dia tinggal dan bekerja, sementara suami barunya Muhammed Hayri diberikan visa.
Keduanya adalah karyawan Radio dan Televisi Turki (TRT) cabang Arab, demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.
“Kami akan segera bertemu, apa pun yang terjadi,” kata Hayri yang menunggu istrinya di Istanbul.
Dia menyebut langkah Israel tersebut sangat tidak etis dan melanggar hukum.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Sang istri mengatakan, apa yang telah mereka lalui adalah cerminan wajah buruk Israel yang membatasi kebebasan bepergian dan berbicara serta membuat hidup tak tertahankan bagi rakyat Palestina.
Hassune menekankan bahwa dia bukan satu-satunya orang yang menjadi korban.
“Warga Palestina memiliki keluhan serius karena larangan perjalanan Israel,” ujar dia.
Tindakan Israel dalam mengekang kebebasan berbicara, membatasi kebebasan bepergian dan melarang kebebasan bergerak telah mengundang kecaman dari Swedia, Irlandia dan Denmark serta sejumlah organisasi HAM internasional seperti Amnesty International.(T/R03/P2)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant