Visa Haji 2016 Keluar Secara Bertahap

Jakarta, 18 Syawwal 1437/23 Juli 2016 (MINA) – Direktur Jenderal Penyelenggaraan dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI Abdul Jamil mengatakan, per tanggal 21 Juli, haji yang sudah keluar ada sekitar 21.000 lembar.

Pemberangkatan haji kloter pertama akan dilakukan pada 9 Agustus mendatang.

“Visa sudah keluar sekitar 21.2930-an per tanggal 21, tentu itu akan bertambah lagi,” kata Abdul saat ditemui Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di rumah dinasnya, Menteng, Jakarta, Sabtu, (23/7).

Ia menambahkan, keluarnya visa haji secara bertahap. Prosedur visa haji harus menjamin pemerintah Arab Saudi bahwa jamaah haji yang berangkat sudah siap urusan pembayaran yang mencakup pelayanan hotel, konsumsi, dan transportasi.

“Secara beransur-ansur sudah disetujui (visa) oleh pemerintah Arab Saudi, selanjutnya menunggu tembusan dari Duta Besar Arab Saudi, setelah itu dikonfirmasi, lalu visa bisa di-print. Sekarang lebih mudah, visa yang berstatus print, langsung bisa di-print di daerah, misalnya di Riau atau Makasar,” ujarnya.

Visa haji tahun ini mengalami perubahan dan memudahkan daripada visa dari tahun-tahun sebelumnya. Visa berbentuk kertas, dan bisa kapan saja dicetak.

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menghimbau kepada calon jamaah haji yang akan berangkat tahun ini untuk mempersiapkan diri karena puncak musim panas di Arab Saudi akan terjadi pada pelaksanaan haji nanti.

“Saya berharap para calon haji tahun ini menyiapkan kesehatan lebih baik, karena cuaca di Saudi tahun ini bisa lebih panas dari tahun lalu,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) saat ditemui di Kantor Kemenag di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Ia menganjurkan bagi calon jamaah untuk menjaga kondisi tubuh dan kesehatan. “Sekarang mohon calon jamaah haji kita betul-betul menjaga stamina dan kesehatan, melatih diri. Tentu sejak sekarang menerapkan hidup sehat seperti banyak konsumsi air dan banyak menggerakan badan sebab aktifitas fisik nanti akan diperlukan,” kata Menag.

Pemerintah sendiri juga mengaku sudah siap menghadapi puncak musim panas di Arab Saudi, selain itu menurut Menag, yang paling penting untuk menghadapi cuaca panas adalah kembali kepada diri jamaah haji itu sendiri bagaimana menyiapkan dirinya sendiri.

“Tentu kita lebih mempersiapkan diri dengan menyiapkan segala sesuatu, tidak hanya obat-obatan dan peralatan, tapi juga kesiapan para petugas. Tapi yang terpenting adalah si calon jamaah haji itu sendiri, bagaimana masing-masing mempersiapkan diri, khususnya kesehatan,” ujarnya. (L/M09/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)