Beijing, MINA – Pemerintah China pada Jumat (14/2) melaporkan 121 kematian baru akibat wabah virus corona, 116 di antaranya berasal dari episentrum infeksi di provinsi Hubei saja, menjadikan total setidaknya 1.488 kematian di seluruh negeri.
Hubei dan ibu kotanya, Wuhan, tempat infeksi yang sekarang dikenal dengan nama COVID-19 diperkirakan berasal, juga melaporkan 4.823 kasus baru infeksi, sehingga jumlah total di provinsi itu menjadi 51.986 orang terinfeksi.
Pada hari Kamis, pejabat kesehatan China melaporkan 1.367 kematian, demikian Al Jazeera melaporkan.
Secara nasional, ada 5.090 kasus baru yang mendorong jumlah total menjadi hampir 65.000 pada hari Jumat.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Setidaknya 25 negara telah mengkonfirmasi kasus corona dan beberapa negara telah mengevakuasi warganya dari Hubei. Tiga kematian telah dicatat di luar daratan China, satu di Hong Kong, satu di Filipina, dan yang terbaru di Jepang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan virus tersebut sebagai “ancaman besar” bagi dunia.
Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, virus itu bisa memiliki “konsekuensi yang lebih kuat daripada tindakan teroris apa pun.”
Sementara itu, Vietnam telah memerintahkan penutupan 10.000 orang komunitas di barat laut ibu kota Hanoi, yang menjadi lokasi pertama di luar China yang melakukan tindakan karantina, setidaknya selama 20 hari. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina