Kathmandu, 14 Rajab 1436/3 Mei 2015 (MINA) – Lembaga Dana Anak-anak PBB, UNICEF memperingatkan, Sabtu (2/5), mereka berpacu dengan waktu untuk mencegah wabah penyakit yang mengancam sekitar 1,7 juta anak-anak yang diperkirakan hidup di daerah paling parah, di mana hujan sering turun, di kawasan-kawasan yang dilanda gempa di Nepal.
Wartawan Al Jazeera Subina Shrestha melaporkan dari desa Dukuchap, Lalitpur, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), penduduk setempat menderita diare, kram perut dan penyakit lain yang bisa berubah menjadi epidemi jika penyebab masalah tidak segera diatasi.
“Air keruh dan bau, tapi kami harus meminumnya,” kata Kalpana Tamang, seorang warga desa Dukuchap kepada Al Jazeera.
Dr Kishore Rana, seorang mayor jenderal di tentara Nepal mengatakan, puskesmas dan rumah sakit di sejumlah desa telah hancur dan daerah bergantung pada ponsel tim medis yang kebanyakan relawan asing.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Rencana kami adalah untuk meminta tim medis lain dapat datang ke sini dan tinggal di sini untuk durasi yang lebih lama, tiga sampai enam bulan,” kata Rana. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina