Banda Aceh, MINA – Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyatakan, cerminan Indonesia di masa depan bisa dilihat dari bagaimana mahasiswa saat ini.
Nova sampaikan hal itu saat mengisi seminar nasional terkait problematika masyarakat menuju 20 tahun reformasi, dalam Kongres Mahasiswa Sumatera II, di Fakultas Pertanian Unsyiah, Senin (2/4).
Menurut Nova, hitam-putih kelangsungan bangsa berada di tangan mahasiswa.“Jangan pernah pesimis terhadap masa depan, jika mahasiswa pesimis, tidak ada lagi yang tersisa”, ujarnya.
Nova juga mengatakan, dewasa ini, banyak masyarakat termasuk mahasiswa di Indonesia berada pada tingkat kegalauan luar biasa. Seharusnya hal itu tidak terjadi di kalangan mahasiswa.
“Pemenang adalah bagian dari solusi sementara pecundang adalah bagian dari problem. “Jangan sampai kita seperti yang disampaikan Pak Amin Rais. Kita bukan bagian dari solusi tapi bagian problem”, ujarnya.
Nova mengatakan, ada beberapa permasalahan bangsa. Di antaranya adalah munculnya entitas pecundang yang sengaja menciptakan fitnah dan hoax.
Menurut Nova, fitnah dan hoax merupakan bagian dari kemunafikan yang paling tinggi, bahkan dalam Islam disebutkan lebih besar dosanya dari pembunuhan.
“Orang seperti inilah (penyebar hoax) adalah pecundang menurut saya. Bagi mahasiswa, pecundang bukanlah pilihan. Sebuah keniscayaan bahwa kita wajib jadi pemenang dan jadi solusi bagi setiap masalah bangsa”, ujarnya.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Nova meminta agar mahasiswa bisa memanfaatkan bonus domografi Indonesia di tahun 2030. Di tahun itu, Indonesia harus menjadi pemenang dan hal itu bisa dilakukan oleh mahasiswa.
Menurut Nova, ada beberapa permasalahan lain yang terjadi di Indonesia.
“Peredaran narkoba, kekerasan terhadap perempuan dan anak serta hilangnya kedaulatan bangsa. Ada sebuah realita, 80 persen penghuni penjara adalah narapidana narkoba. Selain itu, kedaulatan bangsa juga dipertanyakan. Misal banyak pejabat negara terjerat kasus korupsi. Belum lagi kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat. BBM bersubsudi hilang. Garam diimpor padahal Indonesia adalah negara dengan garis pantai kedua di dunia setelah Kanada.
Nova juga menyatakan, berbagai persoalan itu harus menjadikan mahasiswa lebih kritis. Mereka diminta menggalang solidaritas secara konkrit untuk menjaga keutuhan bangsa dan kedaulatan negara sehinga di tahun 2030 bangsa Indonesia tetap menjadi pemenang.(L/B04/P2)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Mi’raj News Agency (MINA)