Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahai Muslimah, Inilah Keistimewaanmu dalam Islam

Widi Kusnadi Editor : Bahron Ansori - Ahad, 8 September 2024 - 22:12 WIB

Ahad, 8 September 2024 - 22:12 WIB

28 Views

Ilustrasi: Muslimah. (Gamar: koinworks.com)

Dalam Islam, seorang muslimah mempunyai dan mendapatkan banyak sekali keistimewaan. Islam menempatkan muslimah sebagai makhluk yang mulia, terhormat dan memiliki hak serta kewajiban khusus, berbeda dari kaum laki-laki.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menyebutkan bahwa seorang muslimah yang shalihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Hal itu menunjukkan betapa berharganya seorang perempuan yang beriman dan berakhlak baik.

Sahabat mulia Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu menceritakan bagaimana Rasulullah memuliakan wanita dalam sabdanya,

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ (رواه مسلم)

“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim, no. 1467)

Baca Juga: Fenomena Hijrah Muslimah, Antara Tren atau Pilihan Hidup?

Selain mendapatkan kemuliaan di dunia, seorang muslimah yang shalihah di surga nanti akan memiliki kedudukan lebih baik dari bidadari surga, lebih tinggi dibandingkan bidadari surga, dicinta dan disayang suami mereka dengan berbagai keindahan dan perhiasan yang tiada bisa terlukiskan keindahannya.

Selain itu, muslimah mendapatkan pengecualian dalam ibadah. Dalam syariat Islam, perempuan diberikan pengecualian khusus, seperti tidak diwajibkan shalat dan puasa saat haid dan nifas. Diperbolehkan juga mengganti puasa dengan fidyah, ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada muslimah.

Seorang wanita dalam Islam juga mendapat keistimewaan bisa masuk surga dari pintu mana saja yang ia pilih. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjelaskan bahwa perempuan yang menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatan, dan taat kepada suaminya akan diberi kebebasan untuk masuk surga dari pintu mana saja yang mereka inginkan

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ (رواه احمد)

“Jika seorang wanita menjaga shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: ‘Masuklah ke surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.” (HR. Ahmad, no. 1661)

Baca Juga: Lebih dari Sekadar Penutup: Hijab Simbol Keindahan, Martabat dan Spiritualitas Muslimah

Semoga hadis ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi setiap wanita Islam untuk selalu berusaha menjadi muslimah yang shalihah.

Wanita sebagai Ibu dan Istri

Dalam Islam, ibu memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

الجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأُمَّهَاتِ

Hadis di atas menunjukkan betapa besar penghormatan yang diberikan kepada ibu.

Baca Juga: Peran Muslimah dalam Melahirkan Generasi Qurani

Selain itu, Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam memerintahkan seorang anak untuk menghormati dan menyayangi ibundanya lebih besar dari ayah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ (رواه البخارى)

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, ‘Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sambil berkata, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu.’ Lalu siapa lagi? Nabi menjawab, ‘Ibumu.’ Lalu siapa lagi? Nabi menjawab, ‘Ibumu.’ Lalu siapa lagi? Nabi menjawab, ‘Ayahmu.’” (HR. Al-Bukhari)

Sementara itu, dalam hubungan keluarga, seorang wanita memiliki hak atas harta, baik itu warisan, mahar, maupun harta pribadi. Islam menjamin hak-hak tersebut dan melarang segala bentuk penindasan terhadap perempuan.

Keistimewaan atas harta dalam Islam tidak ditemukan di zaman sebelum Islam. Karena memang orang-orang jahiliyah tidak memiliki konsep dan aturan mengenai hak-hak wanita dalam kehidupan.

Baca Juga: Peran Muslimah dalam Membela Al Aqsa Melalui Pendidikan

Seorang ibu dalam keluarga juga memiliki peran sangat penting terutama bidang pendidikan putra-putrinya. Sebagai ibu, mereka adalah madrasah pertama bagi anak-anak mereka, yang akan membentuk karakter dan akhlak mereka.

الأم مدرسة الأولى

“Ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anaknya.”

Keistimewaan-keistimewaan ini menunjukkan betapa Islam sangat memuliakan dan menghargai seorang muslimah. Dengan memahami dan menjalankan ajaran Islam, perempuan dapat menjalani kehidupan dengan penuh keberkahan dan kemuliaan.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Berjilbab di Era Media Sosial, Antara Tren dan Ketaatan

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Khadijah
Khadijah
Khadijah
Khadijah